Catatan dari sesi kedua kursus online Pikiran Jenius Para Pendiri Bangsa tentang Mohammad Hatta atau Bung Hatta, sosok dengan mimpi dan gagasan besar. Beliau ingin menjadikan Indonesia sebagai negara pendonor yang bisa membantu negara Asia dan Afrika lepas dari cengkeraman kolonialisme. Dalam bidang ekonomi, pemikiran menarik dari Bung Hatta adalah tentang pajak. Beliau percaya sebuah negara bisa dikelola tanpa ada pungutan pada masyarakat berupa pajak, kecuali pada situasi genting atau darurat. Situasi seperti bencana alam yang meluluhlantakkan negeri sehingga wajar jika rakyat diminta iuran.
Tidak hanya cerdas, Bung Hatta adalah seseorang yang hatinya tulus mengabdi pada negeri, tidak punya kemelekatan sama sekali pada uang, jabatan, dan perempuan. Bisa dikatakan, beliau pemimpin yang memiliki integritas tinggi, antikorupsi bahkan berani melawan korupsi.
Untuk mewujudkan kembali cita-cita yang dulu pernah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa kita, dalam hal ini, Bung Hatta, maka di zaman sekarang ini harus ada Hattaisme. Para penerus Hatta yang tidak hanya pandai bicara dan pintar secara intelektual, tapi juga tidak mengejar hasrat egoistik, mengutamakan kepentingan pribadi maupun golongan tertentu semata. Kita membutuhkan sosok pemimpin berintegritas dengan kesadaran murni dalam mewujudnyatakan gagasan atau pemikiran jenius, sebagaimana yang dicita-citakan dan diteladankan Bung Hatta.
Di era baru ini, sangatlah penting mengumpulkan kembali gagasan-gagasan Bung Hatta sebagai big data, lalu menyimpannya di suatu tempat seperti perpustakaan, misalnya, untuk diwariskan pada bangsa ini agar menjadi kebudayaan, yang kemudian membuat kita bisa mendesain kebudayaan nasional.
Bung Hatta juga sangat menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Hal ini tampak dari sapaannya yang selalu menggunakan kata, “Selamat Pagi”, “Selamat Siang”, atau “Selamat Malam”. Bahasa Indonesia menurut Bung Hatta adalah identitas bangsa, maka sepatutnya menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa sapaan pemersatu maupun sebagai bahasa ilmiah.
Satu pesan penting dari kelas yang membahas Bung Hatta ini adalah, dengan laku spiritual karakter berintegritas yang selaras antara pikiran, kata-kata, dan tindakan akan terbentuk. Laku spiritual juga akan bisa melindungi kita dari ancaman gerakan skala global yang membuat kita melupakan pemikiran atau gagasan besar Bung Hatta.
Penulis: Diana Y.C. Wowiling
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Timur