Penulis: Setyo Hajar Dewantoro, Ketua Umum Perkumpulan Pusaka Indonesia Gemahripah
Pancasila bukan hanya dasar negara dan ideologi bangsa. Ia adalah jalan spiritual bagi bangsa Indonesia untuk merealisasikan Rancangan Agungnya yang tertera di dalam DNA. Inilah jalan untuk membangkitkan keagungan bangsa Nusantara yang lama terpendam.
Ngaji, berasal dari kata Aji – yang berarti utama, mulia. Ngaji Pancasila adalah tindakan untuk memuliakan Pancasila, tindakan untuk mengembalikan Pancasila sebagai poros dalam membangun bangsa yang berbudaya sesuai jatidiri. Dengan Ngaji Pancasila kita Ngasah Jiwa, agar jiwa kita menjadi murni, terhubung sepenuhnya kepada Sumber Kasih Murni dan Penuntun Agung di dalam diri, sehingga manusia Indonesia punya kesadaran yang realistik akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan Ngasah Jiwa, bangkitlah kesadaran murni, setiap jiwa niscaya punya kasih murni atau spirit humanisme universal.
Dengan kesadaran Ketuhanan Yang Maha Esa dan spirit humanisme universal, manusia Indonesia bisa menjalankan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang menjadi faktor persatuan bangsa yang besar dengan aneka ragam suku, bahasa, tradisi, dan agama.
Di dalam praksis politik, ini pula yang menjadi kunci terealisasinya Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan: segenap kebijakan dan peraturan negara diambil berdasarkan tuntunan Tuhan. Dan dengan cara ini, kesejahteraan bangsa atau keadaan Indonesia yang gemah ripah, bisa dicapai.
Selama ini, ada sesuatu yang hilang sehingga Pancasila sering disebutkan tapi sangat jarang terpraktikkan baik oleh rakyat maupun pejabat negara. Pancasila lebih banyak diajarkan secara kognitif dan akademik, ia lebih banyak dibicarakan sebagai filsafat dan aturan moral. Dengan pola ini tentu saja pola pengajaran dan sosialisasi Pancasila tidak mentransformasi jiwa. Yang hilang adalah tradisi hening cipta sebagai laku spiritual yang menghubungkan setiap orang dengan Diri Sejati/Roh Kudus/Atman/Nur Muhammadnya. Maka, saya menginisiasi pentradisian hening cipta untuk menyalakan Api Pancasila di sanubari. Api ini hanya menyala jika seseorang terhubung pada Tuhan yang bertahta di relung hatinya, jiwanya murni dari segala distorsi.
Bangkitlah bangsa Nusantara yang Agung.
Museum Sumpah Pemuda, 9-12-2020
Perkumpulan Pusaka Indonesia Gemahripah