Skip to main content

Strategi taktik perang gerilya menjadi salah satu dari gagasan besar Jenderal Sudirman yang dibahas dalam  kelas Kursus Online Pikiran Jenius Pendiri Bangsa, sesi 4 yang berlangsung pada 7 September 2023. Dalam konteks perang gerilya yang dibahas oleh Direktur Eksekutif Nusantara Centre, Prof. Yudhie Haryono, bersama Ketua Umum Pusaka Indonesia, Setyo Hajar Dewantoro, yang kami tangkap adalah semangat yang dihadirkan dalam perang gerilya ini adalah semangat perjuangan untuk mencapai idealisme kemerdekaan yang berdaulat penuh. Merdeka 100% tanpa kompromi dengan pihak kolonial yang dilakukan dengan penuh pengabdian dan dalam ketulusan yang murni. Seyogyanya seorang tentara dan prajurit yang sejati akan berjuang tulus untuk kehormatan dan kedaulatan negara, tunduk pada pimpinannya tapi tidak menjadi alat politik yang koruptif. 

Hal yang ingin dibangun dalam strategi gerilya ini adalah semangat patriotisme utuh dalam bela negara, di mana tentara tidak memiliki dwifungsi seperti yang dicanangkan oleh Jenderal AH Nasution. Ketika seorang tentara pensiun, dia tidak akan mencari pekerjaan sipil, tapi akan terus melanjutkan pengabdiannya hanya untuk negara. Dia akan bekerja kembali hanya bila memang ditunjuk oleh negara untuk menjalankan tugas kembali. Tidak seperti saat ini, banyak petinggi tentara setelah mereka pensiun lalu diberikan posisi strategis di perusahaan-perusahaan swasta, sehingga hal ini menjadikan mereka sebagai alat dari kapitalisme, yang justru pada saat ini sedang menjajah negara kita dalam bentuknya yang lain.  Di sinilah semangat patriotisme Jenderal Sudirman yang perlu dicanangkan kembali, yaitu kemerdekaan dan kedaulatan negara yang utuh di semua segi kehidupan bernegara, Ipoleksosbudhankam (Ideologi Politik Ekonomi Sosial Budaya Pertahanan dan Keamanan), lalu membangun semangat patriotisme di seluruh lapisan masyarakat dari bawah hingga level tertinggi sehingga penjajahan dalam apa pun bentuknya bisa dihilangkan dari Negara kita. 

Dalam pandangan kami, penerapan “wajib militer” merupakan wujud dari semangat perjuangan bela negara yang diteladankan oleh Jenderal Sudirman sebagai cara untuk membangun semangat patriotisme dan pengabdian pada negara. Mengingat ancaman yang semakin nyata pada kedaulatan utuh negara, kami berharap masukan ini dapat menjadi bahan diskusi serius di tingkat pemerintahan. 

Penulis: Virine T. Sundari
Kader Pusaka Indonesia DKI- Banten