Skip to main content

Bertani organik tak harus di lahan luas. Di rumah dengan lahan terbatas pun bisa, seperti yang dilakukan ibu-ibu di Kelurahan Gebang Raya, Kota Tangerang yang tergabung dalam Kelompok Dasa Wisma PKK Anggrek, belajar pertanian organik skala rumah tangga, yang diselenggarakan oleh Pusaka Indonesia, melalui Tim Urban Sigma Farming (USF)

Pelatihan Urban Farming Organik ini dilaksanakan 1 November 2025 lalu di Rumah Warisan Tangerang, yang diikuti enam anggota Dasa Wisma PKK Anggrek ini. Pada pelatihan ini, diajarkan tiga ilmu kunci solusi praktis dan terjangkau, untuk pertanian organik skala rumah tangga yang memanfaatkan limbah dapur, sebagai sumber nutrisi alami bagi tanaman.

Apa sajakah tiga ilmu kunci itu? Berikut penjelasan dan praktik yang dibimbing oleh dari tiga narasumber;  Sukono (Kapten Urban Farming Pusaka Indonesia), Rochus Suradi (Kapten Sigma Farming), dan Retno Sulistyowati (Pengelola Warisan Otentik sekaligus Pengelola Kebun Surgawi 85 Tangerang).

  1. Mengubah Sampah Menjadi Kompos

Peserta belajar membuat kompos dari bahan sederhana seperti tanah, dedaunan kering, dan cocopeat menggunakan pot atau galon bekas. Tim USF juga memperlihatkan contoh pupuk organik yang sudah jadi, seperti serbuk cangkang telur, asam amino, dan fermentasi kulit bawang.

  1. Biopori Sederhana dalam Pot

Teknik biopori menggunakan botol bekas yang ditanam langsung dalam pot. Cara ini membantu menyediakan nutrisi secara berkala sekaligus menjaga struktur tanah, solusi mudah dan berkelanjutan untuk pemula.

  1. Asam Amino dari Limbah Hewani

Retno Sulistyowati mengajarkan cara membuat asam amino alami dari limbah hewani seperti sisa ikan atau ayam mentah yang difermentasi bersama gula merah selama empat bulan. Hasilnya menjadi pupuk cair kaya nutrisi untuk tanaman.

Mengubah Pola Pikir dan Menumbuhkan Semangat

Salah satu peserta, Piranti Savitri, mengungkapkan kegembiraannya. Sebelumnya ia pernah mengikuti pelatihan membuat Eco Enzyme dan merasa kehadiran Pusaka Indonesia memberikan semangat baru. “Kami sangat senang akhirnya Pusaka Indonesia hadir langsung. Yang berkomitmen sepuluh orang, tapi ada yang berhalangan,” kata Piranti.

Piranti berharap, pelatihan ini dapat menumbuhkan kesadaran bahwa pertanian organik mudah dilakukan di rumah masing-masing. Harapannya, setiap keluarga di Gebang Raya dapat menjadi bagian dari gerakan bersama untuk menyuburkan kembali tanah Nusantara.

 

Aniswati Syahrir 

Kader Pusaka Indonesia DKI-Banten