Skip to main content

Kebun Surgawi (KS) 37 berlokasi di Desa Gading Mangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dengan luas lahan sekitar 2.800 m². KS ini ditanami padi dan dikelola oleh Nur Fitriyah bersama adiknya, Muhammad Arianto atau yang akrab disapa Ari, sebagai pelaksana lapangan. Meskipun lahan ini resmi terdaftar sebagai KS sejak September 2024, metode Sigma Farming baru mulai diterapkan pada Desember 2024 karena sebelumnya lahan masih ditanami jagung.

Peralihan metode pertanian ini bermula dari kegelisahan Ari yang kerap mengeluh gagal panen dan kerugian, ditambah kesulitan memperoleh pupuk kimia dengan harga yang kian mahal. “Dari cerita Ari, saya tergerak untuk membantu. Karena saat itu saya sudah menjadi kader Pusaka Indonesia, saya menawarkan metode pertanian Sigma Farming. Kami pun sepakat untuk mendaftarkan sawah Ari sebagai Kebun Surgawi dan diberi nama KS 37,” tutur Nur Fitriyah.

Sejak saat itu, mereka mulai menerapkan ilmu pertanian selaras alam yang dipelajari dari Sigma Farming Academy. Nur Fitriyah membagikan pengetahuannya kepada Ari, yang langsung mempraktikkannya di sawah. Mereka menggunakan amunisi alami tanpa pupuk dan pestisida kimia, cukup dengan penyemprotan rutin Eco Enzyme dan Vorteks (campuran Bakteri Pemulih Tanah 1 & 2).

Selanjutnya mereka membuat amunisi alami dan mengaplikasikannya di sawah tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia, hanya dengan menyemprotkan Eco Enzyme dan Vorteks secara rutin. Saat panen tiba—sekitar tiga bulan kemudian—hasil yang diperoleh sangat menggembirakan. Panen bersih mencapai 1,35 ton (1.350 kg), jauh meningkat dibandingkan hasil sebelum menggunakan metode ini, yang hanya sekitar 1 ton. Meski sempat diserang hama tikus, mereka menemukan solusi efektif dengan menebar kulit durian di area sawah, yang terbukti menghambat pergerakan tikus.

Diperkirakan sekitar 400 kg padi rusak dimakan tikus, sehingga potensi panen total adalah 1,75 ton (1.750 kg). Dengan demikian, kerugian akibat hama tikus sekitar 23%, namun tetap menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan metode sebelumnya. Sebelum menjadi KS, Ari mengeluarkan biaya tinggi dan hasil panen sedikit. Yang lebih membanggakan, metode ini juga jauh lebih hemat biaya karena tidak lagi membutuhkan pupuk dan pestisida kimia, cukup mengeluarkan biaya untuk tanam, bajak, dan bensin untuk pompa air.

Menurut cerita dari Ari, beberapa teman petani di sekitar sawahnya mulai penasaran karena mereka melihatnya sering menyemprot, namun bukan menyemprotkan pupuk kimia . Ditambah dengan hasil panen yang justru lebih bagus dibandingkan sawah sekitarnya. Ari pun menjelaskan tentang amunisi alami dari Sigma Farming yang biasanya digunakan, yakni Eco Enzyme, Bakteri Pemulih Tanah (BPT) 1 & 2, Kompos, dan Pestisida Nabati Herbal, terutama yang sering digunakan adalah Eco Enzyme dan Vortex (campuran BPT 1 & 2). Bahkan, saat kegiatan pembuatan amunisi Bakteri Pemulih Tanah (BPT) dan kompos, beberapa dari petani sekitarnya ikut hadir karena penasaran. 

Mau tahu manfaat dan cara membuat amunisi BPT 1 & 2?
Baca juga: Serial Hening dan Beraksi Pusaka Jatim: Membuat BPT Sigma 1 dan 2

Nur Fitriyah menyampaikan harapan agar adiknya dapat terus konsisten bertani dengan metode Sigma Farming. Ia ingin Ari menjadi pelopor pertanian ramah alam di Jombang. “Semoga semakin banyak masyarakat yang sadar bahwa bertani tanpa pupuk kimia itu mungkin dan bahkan lebih sehat untuk tanah dan hasil panennya. Kunci keberhasilan petani ada pada kualitas tanah. Bila tanah sehat dan subur, tanaman akan tumbuh baik. Semua bisa kita mulai dari membuat pupuk organik sendiri,” ujarnya.

Peningkatan pemahaman dan kesadaran tentang dampak pertanian anorganik, serta transisinya menuju pertanian organik selaras alam, sangat penting untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Baca juga: Sigma Farming Berhasil Ubah Lahan Kering Hingga Sukses Panen Jagung

Bagi yang ingin belajar lebih dalam tentang pertanian selaras alam, Workshop Sigma Farming akan diselenggarakan bersamaan dengan Workshop Meramu Jamu pada:

Tanggal: 8–9 Juni 2025
Lokasi: Wonogiri, Jawa Tengah
Narahubung: Fajar P – 0822-2600-5228

Mari muliakan tanah. Saatnya bertani secara organik, ramah bumi, dan berkelanjutan dengan Sigma Farming.

 

Ni Kadek Ayu Rinawati
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Bali