Kebun Surgawi (KS) Pondok Labu, atau yang biasa dikenal sebagai KS 42, terletak di Rumah Pusaka Indonesia (RPI), di belakang Hutan Kota, Pondok Labu, Jakarta. KS ini merupakan lahan percontohan urban farming menggunakan metode Sigma Farming, dengan berbagai macam pupuk organik dari kotoran hewan (ayam, sapi, dan kambing), pupuk organik cair Sigma, dan kompos Sigma yang diproduksi oleh para kader DKI – Banten. Tanaman yang ditanam di lahan kecil seluas 48m² ini tumbuh subur tanpa pestisida kimia. Hasilnya, tanaman tumbuh subur, lebih segar dan bernutrisi.
Berbagai jenis tanaman ditanam di lahan KS 42, seperti kemangi, cabai, tomat, kacang koro, kangkung, bayam, pare, terong, kacang panjang, dan pandan. Semua hasil kebun yang dirawat dengan metode Sigma Farming ini lebih segar dan berkualitas karena bebas dari pestisida kimia atau pupuk sintetis. Tanah, tanaman, dan hama yang muncul di kebun dirawat dengan bahan alami yang selaras dengan alam. Misalnya, ketika tanaman diserang kutu putih, pestisida nabati seperti campuran eco enzyme, bawang putih, dan kulit jeruk digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Perawatan ini terbukti cukup efektif untuk mengurangi hama apabila dilakukan secara rutin.

Maria Rahayuningsih sedang panen daun kemangi
Setiap minggunya, saat ada kegiatan Pusaka Indonesia Wilayah DKI Jakarta – Banten di KS 42, para kader dapat langsung merasakan keunggulan hasil panen dengan mengolah dan memasaknya bersama. Ibu Julia Sularmi (Uti), ibu dari Maria Rahayuningsih, pemilik KS 42, memiliki pengalaman panjang dalam bercocok tanam dan kuliner. Dengan pengalaman bisnis katering selama 15 tahun, Uti memastikan bahwa hasil panen dari KS 42 tidak hanya lebih sehat tetapi juga lebih lezat saat diolah. Salah satu contoh adalah bayam yang dimasak menjadi sayur bening, yang memiliki rasa lebih gurih dan tekstur lebih renyah dibandingkan bayam biasa.
Makan siang bersama dari hasil panen kebun sendiri menjadi bukti nyata bahwa metode Sigma Farming mampu menghasilkan bahan makanan yang lebih berkualitas. Para kader menikmati hasil panen yang mereka tanam dan rawat sendiri, memperkuat semangat gotong royong yang diusung oleh Pusaka Indonesia – “dari kita, oleh kita, dan untuk kita.”
Baca juga: Panen Sayur Bersama Anak-Anak Sancaya Indonesia
Irma Rachmi
Kader Pusaka Indonesia wilayah DKI Jakarta – Banten