Skip to main content

Di tengah hiruk-pikuk kota Depok, ada sebuah oase kecil yang penuh keceriaan bernama “Jari Kecil Daycare”, yang bertempat di Kecamatan Sawangan, Depok, yaitu tempat anak-anak usia dini belajar dan bermain. Hari itu, Selasa, 12 November 2024, tim dari Pusaka Indonesia mengunjungi tempat ini untuk satu kegiatan yang menyimpan pesan besar yakni membangun kesadaran lingkungan sejak usia dini.

Ada 15 anak dengan rentang usia 20 bulan sampai 6 tahun yang diajak tidak hanya bermain, tetapi juga belajar mengenal konsep baru—mengubah limbah kulit buah menjadi Eco Enzyme, cairan serbaguna yang ramah lingkungan. Dengan tangan mungil dan rasa ingin tahu yang besar, mereka diajak menyentuh, menimbang, mengaduk, dan mencampur bahan-bahan organik dan gula merah.

Anak-anak kecil dengan raut polos menyambut kami dengan keceriaan. Beberapa di antaranya asyik bermain, berbincang, atau sekadar bersantai di ruangan. Kegembiraan mereka menjadi energi positif bagi tim Pusaka Jawa Barat yang terdiri atas tiga orang, yang dikomandoi oleh Ficky Yusrini, selaku Ketua Wilayah Jawa Barat. 

Sesi dimulai dengan hening cipta, anak-anak bersama fasilitator duduk melingkar di lantai. Saat audio diputar, fasilitator memberikan contoh duduk tenang, dan anak-anak pun dengan mudah mengikuti. Momen ini mengajarkan mereka untuk fokus, belajar bersyukur, dan diajak bersukacita sebelum memulai aktivitas.

Kader Pusaka memperkenalkan bahan-bahan Eco Enzyme kepada anak-anak.

Setelah hening cipta, anak-anak diajak ke halaman belakang. Di sana tempat bahan-bahan pembuatan Eco Enzyme sudah disiapkan. Di depan mereka terdapat baskom berisikan sampah kulit buah yang telah dipilih, gula merah, timbangan, dan ember besar.

Dalam formasi lingkaran, anak-anak diperkenalkan dengan bahan-bahan tersebut. Reaksi mereka beragam; beberapa sangat antusias, ada yang mengaku jijik, dan lainnya penasaran. “Jangan dimakan, ya!” pesan fasilitator, dengan suara lantang, melihat ada yang terlalu bersemangat sampai mau mencicipi.

Kegiatan dilanjutkan dengan menimbang bahan organik (limbah kulit buah). Anak-anak dengan tangan mungil mereka menyentuh dan memindahkan bahan organik ke timbangan. Tidak kalah seru, saat mereka diminta mengaduk air gula merah. Mereka dengan tertib bergantian mengaduk. Mereka juga diminta memasukkan kulit buah ke dalam larutan gula merah. Ada satu anak laki-laki yang mencuri perhatian dengan kesungguhannya; ia memastikan semua sampah masuk rapi tanpa ada yang tercecer.

Praktik menimbang bahan-bahan Eco Enzyme

Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar bahwa kulit buah yang biasanya dianggap sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, yakni Eco Enzyme. Selain itu, mereka juga diajarkan pentingnya menghormati alam dengan memanfaatkan bahan-bahan alami secara bijaksana.

Kegiatan diakhiri dengan perbincangan informal bersama Anastasia Ang, pemilik Jari Kecil Daycare. Anas adalah sosok yang peduli terhadap pendidikan anak dan kesehatan lingkungan. Ia memiliki kebijakan unik dengan melarang bekal makanan buatan pabrikan di daycare ini, demi memastikan anak-anak mendapatkan asupan yang sehat. 

Dalam percakapan ini, Anas juga mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan kebun kecil di depan day care, sebagai bagian dari pendidikan cinta lingkungan. Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi kita semua dalam menanamkan kepedulian pada lingkungan alam, yang bisa diajarkan pada anak usia dini sekalipun, terlebih merekalah pewaris Bumi yang kita inginkan : Bumi Surgawi.

 

Ata Astuti
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Barat