Pada pertengahan tahun 2022, kami mengikuti pelatihan pertanian organik metode Sigma Farming yang diselenggarakan oleh Pusaka Indonesia. Berbekal pengetahuan tersebut, kami mulai memanfaatkan Greenhouse (Gh) seluas 6 are untuk menanam vanili, setelah setahun sebelumnya tidak terkelola karena agenda pandemi tahun 2021.
Greenhouse kami terletak di Dusun Mayungan, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, yang merupakan bagian dari Kebun Surgawi (KS) 29, terletak di ketinggian sekitar 900 mdpl dan berjarak sekitar 45 km dari Denpasar, yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam berkendaraan.
Berikut ini langkah-langkah penanaman Vanili yang kami praktikkan, mulai dari persiapan lahan hingga panen.

Greenhouse, di Dusun Mayungan, Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali
Persiapan Lahan dan Media Tanam Sebelum Tanam
- Membuat bedengan dengan lebar 1 meter, panjang 30 meter, dan tinggi 20 cm (1 batako memanjang) sebagai tempat media tanam.
- Memasang tajar mati setinggi 170 cm sebanyak 300 tajar. Tajar-tajar tersebut terbuat dari paralon, sabut kelapa, dan kawat ayam sebagai rambatan tanaman Vanili, dengan penguat dudukan tajar dari besi holo.
- Pemasangan instalasi air, menggunakan instalasi bekas alat siram tanaman paprika sebelumnya, termasuk sprinkler dan selang tetes untuk penyiraman dan menjaga kelembaban Gh.
- Menabur Kompos Sigma 1 ke bedengan
Pemilihan Bibit
- Bibit Vanili premium berjenis Planifolia Vania I sebanyak 600 batang sulur.
Cara Tanam dan Perawatan Rutin

proses perawatan tanaman vanili
- Bibit dengan sulur sepanjang 2 meter disandarkan pada tajar, dengan ujung muda di posisi atas dan diikat dengan cable ties untuk membantu akar rambatnya tumbuh. Dua hingga tiga ruas sulur paling bawah dikubur dengan media tanam, sementara ujungnya dibiarkan tersingkap. Ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan akar nutrisi.
- Perawatan rutin meliputi penyiraman dengan air, percik vortex Bakteri Pemulih Tanah (BPT) Sigma 1 dan 2, serta penaburan Kompos Sigma 1 pada media tanam. Amunisi/pupuk tambahan yang digunakan termasuk eco enzyme, asam amino, plantonic rumput laut, dan daun insulin/kipahit.
- Pemberian nutrisi-nutrisi ini disesuaikan dengan kalender kerja yang sebelumnya telah dibuat.
Tantangan Hama dan Cara Mengatasi
- Tanaman vanili sangat rentan terhadap hama seperti busuk akar, batang, dan daun akibat fusarium. Untuk mengatasi ini, di samping secara fisik dilakukan amputasi atau potong sulam, dan juga menggunakan pestisida nabati (pesnab) yang terbuat dari bahan-bahan alami yang berfungsi untuk mengatasi hama pada tanaman seperti fermentasi lateng dan cemara udang.
- Karat daun diatasi dengan pesnab cemara udang, jamur patogen dengan trichoderma, dan hama ulat serta siput dengan inspeksi pada malam hari.
Cara Panen dan Pasca Panen
- Buah vanili yang sudah berhasil dipolinasi akan tumbuh selama 7-8 bulan dan siap dipanen saat ujungnya mulai berubah warna dari hijau menjadi menguning. Umumnya, tanaman vanili berumur 2-3 tahun sudah dapat di-stressing untuk merangsang pertumbuhan tunas bunga.
- Buah disimpan dalam keadaan kering.
vanili kering
Hal-hal penting lainnya yang juga perlu diperhatikan, antara lain:
- Pada usia 2-3 bulan pertama, sudah muncul tunas bunga pada ruas sulur, selain tunas atau sulur baru yang tumbuh. Ini memberi kami kesempatan belajar lebih cepat tentang proses polinasi. Kami menduga bahwa bibit vanili yang kami tanam adalah bibit matang yang siap berbunga, atau ini terjadi akibat stres saat pemotongan sulur.
- Pentingnya seleksi jumlah buah dalam satu sisir.
- Tantangan dalam menjaga kondisi suhu, kelembaban, dan naungan sinar matahari yang mempengaruhi intensitas cahaya yang diperlukan untuk pertumbuhan vanili.
Ketiga faktor tersebut sangat menentukan kesehatan tanaman, selain perawatan rutin dan pemberian nutrisi yang kontinyu. Lebih dari itu, untuk mendapatkan kualitas buah vanili yang optimal, satu sisir atau untai buah vanili sebaiknya hanya dipelihara 8-10 buah agar masing-masing mendapatkan nutrisi yang cukup, menghasilkan buah yang lurus dan besar.
Pemilihan metode Sigma Farming terbukti sangat tepat untuk penanaman vanili. Biaya operasional menjadi lebih hemat, karena pupuk, nutrisi tambahan, dan pestisida nabati (pesnab) dapat diambil dari bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar kebun. Biaya yang rendah ini menjadi solusi pada harga vanili yang fluktuatif, sehingga sangat membantu petani, selain buah vanili dapat disimpan dalam keadaan kering.
Pande Made Oka Iriana,
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Bali