Skip to main content

Enam bulan yang lalu, para kader Pusaka Indonesia wilayah Jawa Timur bersama-sama membuat Bakteri Pemulih Tanah (BPT) Sigma 1 dan 2 di Kebun Surgawi (KS) 88, tepatnya di Desa Bareng, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Setelah enam bulan penantian, tibalah hari yang ditunggu—Jumat, 20 September 2024 lalu, BPT Sigma 1 dan 2 sebagai amunisi andalan Sigma Farming, siap dipanen. Diperoleh sebanyak 600 gram BPT Sigma 1 dan 90 kilogram BPT Sigma 2, panen ini bukan sekadar hasil, melainkan simbol kemenangan atas lahan yang sebelumnya dianggap ‘tak bernyawa’. Hasil ini juga menjadi persiapan penting untuk masa tanam mendatang, memastikan bahwa KS 88 siap menantang musim kemarau yang sulit dengan semangat baru. Enam kader Pusaka Indonesia bersama beberapa warga setempat ikut serta dalam kegiatan ini. 

Bulan September 2024 ini masih dalam musim kemarau, dan hamparan lahan di sekitar KS 88 jarang terlihat lahan yang produktif. Kekeringan melanda kawasan ini. Selain struktur tanah yang keras dan cadas, kesulitan air irigasi juga menyebabkan tanah menjadi kering sehingga para petani kesulitan untuk bercocok tanam. Namun, tantangan ini tidak menyurutkan Sriyatun, pengelola KS 88, dalam mengelola lahannya. Alih-alih berpangku tangan, Sriyatun dan kader Pusaka lainnya malah berusaha untuk mempersiapkan beberapa pupuk organik untuk masa tanam berikutnya. Amunisi Sigma Farming menjadi kunci keberhasilan masa tanam mendatang.

Selama musim kemarau, lahan di KS 88 dipersiapkan dengan penyemprotan cairan Eco Enzyme dan penggulutan. “Penggulutan” adalah proses menggemburkan tanah secara manual atau mekanis dengan tujuan memperbaiki struktur tanah. Tujuannya adalah agar tanah menjadi lebih longgar, tidak padat, dan memiliki sirkulasi udara yang lebih baik. Proses ini penting untuk meningkatkan drainase air dan memudahkan akar tanaman menembus tanah, sehingga tanaman bisa tumbuh dengan lebih baik. Selain itu, dilakukan penaburan kompos kotoran hewan (kohe) sapi di bedengan, serta dilanjutkan dengan pemercikan cairan vorteks BPT Sigma 1 dan 2. Proses ini dilakukan rutin sesuai kalender Sigma Farming (SF), yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah, sehingga tanah menjadi lebih subur dan siap digunakan ketika musim hujan tiba. Metode Sigma Farming terbukti efektif memulihkan kualitas tanah di KS 88 yang sebelumnya rusak akibat penggunaan pupuk kimia sintetis selama bertahun-tahun.

Panen Jagung Sigma Farming

Tanaman Jagung di Kebun Surgawi (KS) 88 Bojonegoro

Jagung yang ditanam di KS 88 pada bulan Maret 2024 lalu dengan metode SF menghasilkan panen yang sangat memuaskan, di tengah kegagalan panen yang dialami banyak petani di sekitar Desa Bareng. Tanah yang kadung rusak akibat penggunaan pupuk kimia sintetis yang berlebihan mengakibatkan tanaman di lahan-lahan lain kering dan mati, tetapi jagung di KS 88 tetap tumbuh subur dan sehat. Para petani setempat kini melihat langsung perbedaan nyata antara kebun yang masih menggunakan pupuk kimia dan kebun yang telah beralih ke Sigma Farming.

“Bahagia sekali rasanya. Terima kasih Gusti telah mempertemukan saya dengan Sigma Farming,” ujar Sriyatun penuh syukur. Mengingat keberhasilan itu, dalam kegiatan ini kami juga memproduksi ulang BPT Sigma 1 dan 2 setelah dipanen. Kami berhasil membuat fermentasi 31 tanduk BPT Sigma 1 dan 50 kilogram BPT Sigma 2. Dengan produksi BPT Sigma 1 dan 2 yang semakin massif, akan memastikan stok ketersediaannya di Jawa Timur semakin melimpah. Bakteri Pemulih Tanah Sigma ini menjadi amunisi utama yang memungkinkan kebun-kebun surgawi terbebas dari ketergantungan pada pupuk kimia yang tidak hanya mahal dan sulit diakses, namun juga merusak kesehatan tanah.

Metode Sigma Farming yang diterapkan di KS 88 bukan hanya menguntungkan dari sisi biaya, tetapi juga menciptakan ketahanan pangan bagi petani. Dengan pupuk SF yang murah dan ramah lingkungan, KS 88 telah membuktikan bahwa hasil panen yang lebih baik dapat dicapai tanpa merusak tanah. Selain itu, kebun ini dapat menjadi inspirasi bagi para kader petani di daerah lain yang ingin beralih ke metode pertanian Sigma Farming. 

Seperti pengalaman Fitri, kader Pusaka Indonesia asal Surabaya saat mengikuti kegiatan ini tidak menyangka bahwa kondisi alam yang gersang, cadas, panas, kurang air, tetapi ternyata tidak mengurangi semangat Sriyatun untuk mempraktikkan Sigma Farming dan berhasil menanam jagung dengan hasil panen jagung yang besar-besar. “Jadi saya yakin kalau SF ini dipraktikkan di Jombang, akan berhasil juga,” imbuh Fitri yang baru saja mendaftarkan lahannya menjadi Kebun Surgawi di kota kelahirannya, Jombang. 

Seiring dengan akan datangnya musim penghujan, KS 88 bersiap menyongsong masa tanam berikutnya dengan semangat dan optimisme. Persiapan amunisi atau pupuk pada musim kemarau ini betul-betul menjadi pondasi penting untuk memastikan kesuburan tanah dan keberhasilan panen berikutnya. Harapannya, kebun ini akan menjadi model bagi para petani di daerah tersebut, dengan menunjukkan bukti keberhasilan panen secara berkelanjutan. Lebih dari itu, untuk menghasilkan lahan yang produktif dengan tanaman yang sehat ternyata dapat dicapai melalui metode pertanian yang tepat, murah, dan ramah lingkungan.

 

Fathul Hadi,
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Timur