Skip to main content

Pada Sabtu, 3 Agustus 2024 lalu, Kebun Surgawi (KS) 76 Parung Panjang menjadi saksi dari semangat kolaborasi kader Pusaka Indonesia Wilayah DKI-Banten. Hari itu ada dua agenda Sigma Farming yang sudah dinantikan, yakni panen sekaligus pembuatan amunisi Bakteri Pemulih Tanah (BPT) Sigma 1 dan 2 yang telah mencapai usia enam bulan.

Dikomandani oleh Sari Marieyosse selaku Ketua Wilayah Pusaka Indonesia DKI-Banten dan diikuti oleh 13 anggota, pukul 08.30 WIB tim sudah berkumpul di lokasi, yang jaraknya lumayan jauh dari Jakarta. Diawali hening cipta bersama, dilanjutkan dengan panen BPT Sigma 1 & 2. Hasil panen kali ini mencakup 30 tanduk yang berisi BPT Sigma 1, sementara 3 tanduk lainnya kosong. Untuk BPT Sigma 2, kondisinya telah berubah dari bola-bola menjadi bentuk tanah yang kemudian dikumpulkan menjadi tiga kantong plastik dengan berat total 9 kilogram.

Panen Bakteri Pemulih Tanah (BPT) Sigma

Setelah panen, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan BPT Sigma 1 & 2 yang baru. Meskipun kotoran sapi betina (kohe) yang menjadi bahan utama pembuatan BPT Sigma 1 & 2 memiliki tekstur berbeda dalam dua karung yang tersedia, hal ini tidak menghalangi proses pembuatan. Sebaliknya, perbedaan ini dijadikan bahan riset oleh kader Pusaka Indonesia DKI-Banten untuk mengeksplorasi hasil dari dua jenis kohe yang berbeda. Hasil kerja bersama ini menghasilkan 52 tanduk BPT Sigma 1 dan 62 bola-bola BPT Sigma 2, serta 2 lapis BPT Sigma 2 versi Maria Thun tanpa bola-bola. Maria Thun adalah peneliti dan petani asal Jerman yang dikenal luas dalam bidang pertanian biodinamik.

Kegiatan hari itu diakhiri dengan panen asam amino (AA) yang dibuat oleh Iman, salah satu kader Pusaka Indonesia DKI-Banten.

Yang menarik dari kegiatan ini adalah bagaimana semua peserta mengambil peran masing-masing dengan sukarela dan sukacita. Ada yang mempersiapkan peralatan, mengambil kohe, merapikan tanduk, bahkan ada yang meramu kohe dengan tangan kosong. Tidak ketinggalan, beberapa kader juga berperan sebagai tukang pijat bagi mereka yang kelelahan. Semua bekerja dengan semangat kebersamaan, sesuai kapasitas, peran, dan tanggung jawab masing-masing.

Momen tak terlupakan lainnya adalah ketika hujan turun dan kegiatan harus terhenti sementara. Para kader dengan cepat mencari tempat berteduh di rumah warga sekitar yang dengan tangan terbuka menyambut mereka. Pengalaman ini menambah sukacita dalam kegiatan, terutama dengan adanya camilan dan makan siang yang disediakan.

Dengan semangat gotong royong dan ketulusan, para kader ini telah mewujudkan mahakarya Sigma Farming, tidak hanya bermanfaat bagi pemulihan ibu bumi, tetapi juga bagi pertumbuhan jiwa masing-masing. 

 

Daniel Widjaja

Kader Pusaka Indonesia Wilayah DKI-Banten