Skip to main content

Pemulihan lahan yang sedang sakit memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Dengan teknik dan metode pertanian yang tepat, lahan yang awalnya terkontaminasi residu pupuk kimia sintetis dapat kembali subur dan produktif. Metode pertanian Sigma Farming menjawab tantangan yang saya hadapi pada lahan seluas 6.000 m2 di Desa Tanak Awu, Kec. Pujut, Kab. Lombok Tengah, NTB.

Berikut ini langkah-langkah yang saya lakukan untuk pemulihan lahan, persiapan lahan, dan penanaman jagung ketan Arumba dari awal hingga panen.

Pemulihan Lahan

Sebelum ditanami, lahan seluas 6.000 m2 dipulihkan kesehatannya dengan menetralkan tanahnya terlebih dahulu dari residu pupuk kimia sintetis dengan cara mengocorkan larutan Eco Enzyme (EE) dan air dengan takaran perbandingan 1 : 17 merata ke seluruh lahan. Tahapan ini membutuhkan waktu satu hari.

Persiapan Lahan dan Penanaman Benih Jagung 

Keesokan harinya, langkah selanjutnya yaitu pengaplikasian percik vortex Bakteri Pemulih Tanah (BPT) Sigma 1 dan BPT Sigma 2 pada pagi hari. Pada hari yang sama pula, penanaman benih jagung sudah dapat dilakukan pada sore hari. Benih yang ditanam adalah Jagung Ketan Arumba sebanyak 4 kg benih.

Perawatan Rutin

  • Pengaplikasian percik vortex BPT sebanyak 2 kali dalam seminggu dan dilanjutkan penyiraman tanaman jagung pada keesokan harinya. Ini dilakukan rutin sampai tanaman jagung berusia 35 hari.
  • Saat berusia 2 minggu atau 14 HST (Hari Setelah Tanam), aplikasikan amunisi Sigma Farming seperti Liquid Manure (LM), EE, dan Plantonic Rumput Laut.
  • Pengaplikasian LM + EE dilakukan rutin per 2 minggu sekali sampai tanaman jagung berusia 35 hari. Cara membuatnya yaitu dengan mencampur 1 bola pingpong LM + ½ sdt EE  + 10 liter air. Pengaplikasiaannya dengan cara dikocorkan ke pohon jagung.
  • Sedangkan Plantonic Rumput Laut diaplikasikan rutin 1 kali dalam seminggu, dengan cara mencampurkan larutan plantonic dan air, dengan perbandingan 1 liter plantonic : 20 liter air. Larutan ini disemprotkan ke seluruh bagian tanaman.

Pengendalian Hama

Tanaman jagung termasuk tanaman yang rentan terserang hama ulat. Meskipun demikian, Sigma Farming telah menyediakan solusinya dengan pengaplikasian pesnab (pestisida nabati) yang terbuat dari rebusan air cemara udang dan fermentasi lateng/jelatang. 

Pengaplikasiaannya pun cukup mudah, kedua bahan tersebut dicampur dengan perbandingan 1 : 1. Hasil campuran tersebut diencerkan lagi dengan air, dengan perbandingan 1 liter pesnab : 20 liter air. Pesnab ini terbukti sangat efektif untuk hama ulat yang biasa menyerang. Cukup disemprotkan ke tanaman sebanyak dua kali selama 60 hari masa tanam, hama ulat sudah bisa dikendalikan.

Faktor lain yang juga menentukan keberhasilan dalam menanam jagung ketan adalah dengan tetap menjaga kelembaban tanah sampai usia 40-45 HST. Dan yang lebih mengesankan dari metode Sigma Farming adalah setelah melewati usia 45 HST, tanaman jagung tidak perlu diberikan pupuk/amunisi dan penyiraman lagi sampai pada waktunya panen.

Hasil Panen Jagung Ketan di Kampung Sigma Farming Lombok Tengah

Usia panen jagung ketan relatif lebih pendek dibanding jagung jenis pakan ternak. Selain itu, jagung ketan yang memiliki rasa seperti ketan itu memiliki harga jual yang lebih mahal, serta perawatannya lebih mudah. Apalagi ditanam dengan menggunakan metode Sigma Farming, hasil panen menjadi lebih banyak, kualitas sangat bagus, biaya operasional murah, dan tentu saja membuat petani lebih bahagia dan sejahtera. Oleh karena itu, mari menanam dengan metode Sigma Farming yang sudah saya buktikan sendiri. Masih belum yakin? Boleh datang ke Kampung Sigma Farming Desa Tanak Awu, Lombok Tengah.

 

Mohammad Sahlan

Kader Pusaka Indonesia berdomisili di Lombok Tengah