Skip to main content

KBRN, Jakarta: Dalam upaya menghidupkan kembali semangat patriotisme dan kejayaan Nusantara, Pusaka Indonesia menggelar Sarasehan dan Pentas Seni bertajuk “Kebangkitan Majapahit”. Acara ini diselenggarakan secara hybrid—luring di Griya Tirta Sari Sirnoboyo, Wonogiri, dan daring melalui kanal YouTube Bumi Surgawi—dengan diikuti lebih dari 120 peserta dari berbagai daerah.

Tiga tokoh nasional turut hadir sebagai narasumber dalam sarasehan tersebut, yakni Ketua Umum Pusaka Indonesia Setyo Hajar Dewantoro (SHD), Laksda TNI (Purn.) Untung Suropati selaku Inisiator Gerakan Kembali ke Nusantara, dan Wakil Ketua Umum Pusaka Indonesia Eko Nugroho.

Dalam pemaparannya, Setyo menegaskan bahwa Majapahit adalah simbol kejayaan Nusantara yang perlu dihidupkan kembali melalui semangat kebudayaan dan spiritualitas yang luhur.

“Majapahit adalah representasi keagungan bangsa ini. Untuk bisa berbudaya sesuai jati diri, bangsa kita harus menghayati kembali spiritualitas yang membawa Majapahit pada kebudayaan yang adiluhung, gemah ripah loh jinawi, dan tatatentrem kertaraharja,” ujar Setyo melalui keterangan resmi yang diterima RRI di Jakarta pada Selasa 6 Mei 2025.

Laksda TNI (Purn.) Untung Suropati menambahkan pentingnya mewarisi nilai-nilai luhur dari Majapahit yang masih relevan hingga kini. Ia menyampaikan lima warisan agung Majapahit yang harus dijaga dan ditumbuhkembangkan.

“Warisan besar Majapahit yang masih kita rasakan hingga kini adalah Indonesia sebagai rumah besar, Bendera Merah Putih, Bhinneka Tunggal Ika, Sumpah Palapa, dan simbol-simbol kenegaraan seperti lencana TNI. Ini membuktikan bahwa Majapahit adalah kerajaan agung yang membentuk jati diri bangsa,” jelasnya.

Sementara itu, Eko Nugroho menekankan bahwa kekuatan Majapahit tidak hanya bertumpu pada aspek militer atau politik, tetapi juga pada kekuatan finansial, intelektual, dan spiritual yang menyebar hingga luar Nusantara.

“Majapahit bisa berjaya karena memiliki kekuatan menyeluruh—ekonomi yang kokoh, pemikiran yang cemerlang, dan spiritualitas yang dalam. Ketiganya membentuk peradaban yang tidak hanya mempengaruhi Nusantara, tetapi juga Asia bahkan dunia,” ungkap Eko.

Sarasehan ini juga dimeriahkan oleh penampilan seni yang memukau. Antara lain, tembang Macapat Panembahan Senopati dan lagu Sabda Nusantara oleh Dessy Wulandari, Tari Bedhaya Wilwatikta oleh Rika Efian Pratiwi dan murid-murid Sanggar Seni Pusaka Indonesia Jawa Tengah, serta pertunjukan khusus Tarian Titi Kalamangsa oleh SHD sendiri.

Acara berlangsung selama kurang lebih empat jam, menghadirkan suasana penuh semangat kebangkitan Nusantara. Melalui kegiatan ini, Pusaka Indonesia terus berupaya menjadi wadah pembinaan karakter dan budaya berbasis spiritualitas murni.

“Kami mendidik para kader menjadi manusia Pancasilais yang berbakti dan berkarya bagi bangsa, dengan semangat hening, beraksi, dan mencipta mahakarya,” tutup Setyo.

Sarasehan “Kebangkitan Majapahit” menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kembali kesadaran sejarah dan jati diri bangsa di tengah dinamika global saat ini.

Baca juga: Sarasehan dan Pentas Seni Kebangkitan Majapahit di Wonogiri: Pusaka Indonesia Ajak Bangkitkan Semangat Patriotisme Nusantara

 

Sumber: https://rri.co.id/jakarta/hiburan/1500659/pentas-seni-kebangkitan-majapahit-pusaka-indonesia