Skip to main content

Pencemaran air kerap diabaikan oleh sebagian besar masyarakat pada umumnya, hingga tak asing rasanya melihat sungai yang kotor dan bau di negeri ini. Namun, tidak bagi sebagian orang yang peduli lingkungan. Pusaka Indonesia mempunyai visi mewujudkan Bumi surgawi, mengembalikan Bumi kepada keselarasannya, Bumi yang kembali indah, dengan hutan yang terawat, tanah yang sehat, subur dan air jernih yang berlimpah.

Untuk mewujudkan visi tersebut, salah satu agenda rutin yang diselenggarakan oleh Pusaka Indonesia yaitu aksi tuang Eco Enzyme di sungai atau selokan. Pusaka Indonesia menggunakan Eco Enzyme sebagai media untuk menjernihkan sungai, karena memiliki kandungan alkohol atau asam asetat yang dihasilkan secara alami oleh proses fermentasi bakteri dari sisa buah atau sayuran sehingga memiliki sifat desinfektan. Minggu lalu, 23 Juni 2024, bersamaan dengan Aksi Bersama Jernihkan Sungai yang diinisiasi Pusaka Indonesia, serempak di seluruh kota di Indonesia. 

Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Timur pun turut berpartisipasi. Diikuti sebanyak 21 peserta, yang terdiri atas 11 kader Pusaka Indonesia dan 10 warga setempat tergerak ikut serta.  Kami berkumpul di rumah Mudhar yang bertempat di Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Surabaya. Para peserta tak hanya berasal dari Surabaya saja melainkan dari berbagai wilayah di Jawa Timur, ada yang dari Sidoarjo, Mojokerto, bahkan dari Malang. Pada sesi pagi, kegiatan diawali dengan memanen Eco Enzyme sebanyak 4 ember cat berukuran 12 liter.  

Selama memanen, tak disangka beberapa warga tertarik akan kegiatan kami. “Itu apa, Mas?” tanya salah seorang warga yang penasaran. “Fungsinya buat apa?” sambungnya. Melihat hal itu, Waskito salah satu kader asal Sidoarjo berbagi pengalaman autentiknya soal berbagai manfaat Eco Enzyme. Setelah menyimak manfaatnya, para warga yang penasaran dan turut menyimak, meminta Eco Enzyme sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang. “Bawa botol sendiri, ya,” ujar David kader dari Malang, yang dengan sukacita membagikan Eco Enzyme.

Tuang eco enzyme dalam aksi bersama jernihkan sungai di Surabaya

Setelah selesai panen, para peserta melaksanakan kocor Eco Enzyme di sungai yang berada di Dukuh Kupang, Surabaya, dekat lokasi acara panen dilakukan. Sebanyak 35,6 liter Eco Enzyme dilarung ke sungai. Tidak selesai sampai di sini, pada sesi siang usai melarung, para peserta kembali lagi ke tempat semula untuk membuat Eco Enzyme, sebagai bahan persiapan untuk aksi kocor berikutnya. 

Sebanyak 6 ember cat berukuran 12 liter berhasil dibuat, sehingga nantinya Jawa Timur punya persediaan kurang lebih 60 liter Eco Enzyme untuk dipanen. Selain Eco Enzyme, para peserta juga bersama-sama membuat Classic Enzyme sebanyak 1 galon berukuran 10 liter. Classic Enzyme adalah fermentasi buah. Prinsip pembuatannya kurang lebih tidak jauh berbeda dengan Eco Enzyme, bedanya ini dibuat dari buah yang berkualitas dan bisa dimakan, gulanya menggunakan madu asli. Proses fermentasi memakan waktu 1 tahun lamanya, dan ini bisa diminum, serta memiliki aneka manfaat kesehatan.

“Bahagia rasanya, kalau warga sekitar jadi penasaran dan tertarik akan kegiatan kami,” ujar Fitri, salah satu kader yang berpartisipasi. Kami hanya tersenyum dan saling memandang. Di situlah kami melihat harapan. Memang baru kegiatan kecil yang bisa kami lakukan, tapi itu semua kami lakukan dengan tulus dan penuh sukacita.

 

Yahya Firmansyah

Kader Pusaka Indonesia wilayah Jawa Timur