Skip to main content

Ini kali kesekian saya membuat ekoenzim dan sudah panen beberapa kali. Minggu (17/9/2023) siang, kembali saya membuat ekoenzim sebanyak 5 ember dengan kapasitas masing-masing 8 liter di Kebun Surgawi (KS) 15 di lokasi tempat tinggal saya di Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur.

Dalam metode Sigma Farming, ekoenzim sudah menjadi bagian lazim dari aktivitas berkebun dan menjadi amunisi penting. Untuk itu, stok ketersediaan pupuk organik ini harus selalu ada. Lagipula, proses pembuatannya juga sangat mudah. Bahan-bahan yang dipakai berupa; air, molase, dan limbah buah-buahan. Untuk ember 8 liter, saya menerapkan perbandingan; 5 liter air, 1.5 kg limbah buah, dan 0.5 kg molase. 

Buahnya pun tidak harus beli. Seperti yang saya praktikkan kali ini, saya mendapatkannya secara gratis dari penjual buah. Tentu saja buah yang diberikan memang sudah tidak layak jual maupun dikonsumsi, karena sebagian sudah busuk, tapi sebagian ada yang masih segar. Proses berikutnya pun mudah, setelah semua bahan tercampur, ember kemudian ditutup rapat agar udara tidak bersirkulasi. Proses ini disebut fermentasi, yang memerlukan waktu paling sedikit 3 bulan sebelum hasilnya bisa dipakai alias panen.

Lahan KS 15

Ekoenzim sangat baik untuk pupuk bagi semua jenis tanaman. Di KS 15 yang luasnya 100 meter persegi ini, saya menanam berbagai macam tanaman buah dan sayur. Beberapa tanaman buah yang ada antara lain: pisang, mangga, jambu biji, sawo, nangka, dan timun. Sedangkan untuk sayuran, ada tanaman kangkung, cabai yang masih disemai, dan kacang hijau. 

Untuk aplikasi ekoenzim sebagai pupuk, dilakukan secara rutin dua kali setiap minggu. Sedangkan dosis yang digunakan adalah 1 liter ekoenzim murni dicampur dengan 200 liter air. Pemakaiannya dengan cara disiram langsung ke tanaman. Hasil dari pemupukan ini, setelah beberapa bulan saya praktikkan, tanaman menjadi sehat. Terbukti, hasil panen kacang hijau beberapa waktu lalu cukup bagus. Pohonnya besar, buahnya pun berkualitas dengan skor 6 dari 10.

Selain sebagai stok pupuk di kebun, saya juga selalu sedia stok ekoenzim untuk kegiatan Bersama Jernihkan Sungai di Pusaka Indonesia yang selalu digelar rutin. Kegiatan tersebut misalnya, kocor ekoenzim ke sungai atau selokan dekat rumah dan semprot ekoenzim ke udara. Kegiatan ini selalu saya ikuti. Jika disiram ke sungai dalam jumlah yang banyak, dapat membersihkan airnya. Ekoenzim yang disemprotkan ke udara, bisa membersihkan udara.

 

Muhammad Fathul Hadi

Kader Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Timur.