Bagi pecinta bercocok tanam, kegiatan menanam adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Harapan utamanya tentu agar tanaman yang dirawat bisa tumbuh subur, sehat, dan produktif. Kebun dengan tanaman yang rimbun tidak hanya menyegarkan mata, tetapi juga membawa kebahagiaan tersendiri bagi para pengurusnya.
Namun, dalam proses menanam, berbagai kendala kerap muncul, salah satunya adalah serangan hama kutu daun. Ni Kadek Dwi Noviyani, seorang praktisi pertanian metode Sigma Farming, menjelaskan bahwa penyebab pasti kemunculan kutu daun ini masih belum dapat dipastikan. Namun, jika tanah masih dalam kondisi “sakit” atau kurang sehat, kemungkinan besar hama, termasuk kutu daun, akan muncul dan dapat berdampak buruk bagi tanaman hingga menyebabkan kematian.
Menyadari pentingnya mengatasi masalah ini, Novi melakukan berbagai riset untuk menciptakan pestisida nabati (pesnab) guna menghilangkan kutu daun. Salah satu hasil risetnya adalah pembuatan pesnab herbal yang berbahan dasar dari tumbuhan herbal seperti lengkuas, jahe, bawang putih, dan serai. Riset ini dimulai pada bulan Agustus 2024 dan telah diuji di Kebun Surgawi (KS), yakni di KS 78 dan KS 65 di Bali. Di KS 78, Novi berkolaborasi dengan petani setempat, sementara di KS 65 riset dilakukan oleh Alex Marshel, pengampu kebun tersebut.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan pesnab herbal beserta cara aplikasinya:
Bahan dan Alat yang Dibutuhkan:
- 1 ruas lengkuas
- 1 siung bawang putih
- 2 batang serai
- 1 ruas jahe
- 2 liter air
- Alat penumbuk (lumpang, cobek), atau blender jika tersedia
Cara Membuat:
- Tumbuk atau blender semua bahan (lengkuas, jahe, bawang putih, dan serai) hingga halus.
- Campurkan bahan yang sudah dihaluskan dengan 2 liter air, lalu aduk hingga rata.
- Diamkan campuran tersebut selama 30 menit.
- Saring campuran, lalu masukkan ke dalam alat semprot.
- Pesnab herbal siap disemprotkan pada tanaman yang terserang hama.
Cara Pengaplikasian:
- Untuk pengobatan: Semprotkan pada tanaman yang terserang kutu daun. Waktu terbaik adalah pagi hari sebelum matahari terlalu terik.
- Untuk pencegahan: Lakukan penyemprotan setiap 5 hari sekali.
- Untuk pengobatan intensif: Lakukan penyemprotan setiap 2 hari sekali.

Hasil Aplikasi Pesnab Herbal Atasi Kutu Daun Cabai
Menurut riset yang telah dilakukan, Novi mengungkapkan bahwa hasilnya mulai terlihat di KS 78 dengan penyemprotan pesnab herbal seminggu sekali. Di KS 65, pesnab herbal diaplikasikan dua kali seminggu, sesuai dengan kalender Sigma Farming, dan juga menunjukkan hasil yang signifikan dalam pengurangan jumlah kutu daun pada tanaman.
Keunggulan Pesnab Herbal:
- Mudah dibuat: Semua bahan sangat mudah ditemukan di sekitar kita.
- Aroma yang wangi: Berkat bahan-bahan herbal yang digunakan, pesnab ini memiliki aroma yang menyenangkan.
- Langsung digunakan: Tidak memerlukan proses fermentasi, sehingga bisa langsung diaplikasikan setelah dibuat.
Dengan berbagai keunggulan ini, pesnab herbal dapat menjadi pilihan pestisida yang alami, tanpa kandungan bahan kimia sintetis, serta aman bagi kesehatan tanaman dan lingkungan.
Kadek Rinawati
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Bali