Arif Fajar Nugroho, atau juga yang lebih akrab disapa Fajar Way, ternyata tidak hanya berkarya dan berjiwa seni, tapi juga menekuni perannya sebagai wirausaha kuliner. Bersama istrinya Rika Efian, dan Imron Halim alias Mas Iponk membuka warung kuliner model angkringan di Desa Batuwarno, Wonogiri, Jawa Tengah pada 13 Juli 2023 lalu. Mereka bertiga adalah kader Pusaka Indonesia yang dengan kontribusi masing-masing bersepakat memulai jalan keberdikarian ekonomi melalui Angkringan SHD, yang memang diberi nama secara khusus oleh Ketua Umum Pusaka Indonesia, Setyo Hajar Dewantoro.
Berdirinya Angkringan SHD bermula dari persamaan ide ketiga pendiri yakni gagasan kuliner, tempat bermain, atau wisata edukasi karena faktor geografis yang berupa perbukitan, yang memiliki potensi keindahan alam di dekat tempat tinggal mereka. Perkenalan Fajar Way dengan Iponk membuat mereka sepakat untuk mendirikan bangunan di bagian depan rumah Fajar Way yang masih kosong. Hingga saat ini, Iponk berkontribusi menyediakan modal materi, Fajar bertanggung jawab menyediakan tempat yang nyaman, sedangkan Rika bertugas mengatur manajemen keuangan dan menyiapkan masakan.
Dalam prosesnya, Fajar juga menemukan tantangan seperti menyatukan ide dari beberapa kepala mengenai detail menu, penataan tempat, fasilitas, dan hal teknis lainnya. Tantangan lainnya adalah manajemen waktu, karena sebagai seorang seniman, Fajar Way juga aktif dalam melatih tari, latihan band, melukis, merawat ternak, dan lain-lain, meski tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. “Saya belajar mengatasi tantangan tersebut dengan melatih keheningan seperti yang sudah diajarkan oleh Guru Setyo Hajar Dewantoro, mengupayakan yang terbaik lalu pasrah dengan hasil yang diterima,” kata Fajar.
Serba-Serbi Angkringan SHD
Angkringan SHD buka mulai pukul 16.00 – 00.00 WIB setiap harinya. Kadang bisa lebih lama seperti malam Minggu, bisa yang sampai pukul 03.00 dini hari. Dengan jam kerja sepanjang ini Fajar dan Rika berbagi tugas, Rika memasak, sementara Fajar menyiapkan bebakaran, dan mereka melayani pembeli secara bersama-sama.
Menu-menu yang disajikan Angkringan SHD seperti khasnya angkringan, ada nasi kucing dan beragam gorengan dengan harga terjangkau yang menjadi favorit pengunjung. Namun yang membuatnya berbeda, Angkringan SHD di Batuwarno ini menyediakan fasilitas wifi gratis dan suasana nyaman dengan sentuhan seni yang membuatnya unik serta spesial. Fajar Way memoles angkringan SHD yang berkapasitas 30-an kursi plus lesehan ini, dengan unsur-unsur seni mulai dari hiasan, bangunan, taman, lampu lawas, dan sebagainya.
Menurut Fajar, meski belum sebulan buka, namun pengunjung sudah cukup banyak sehingga angkringan ini sedang proses dikembangkan lagi. “Kami sedang menyiapkan rak dan gerobak, juga akan ada menu siang di antaranya lemon squash, milk tea, dan makanan berupa frozen food. Sementara untuk malam akan ada tambahan menu nasi bakar,” kata Fajar.
Angkringan SHD kolaborasi tiga kader Pusaka Indonesia di Batuwarno ini, merupakan karya nyata untuk membangun keberdikarian ekonomi sesuai dengan visi Trisakti yang diusung Pusaka Indonesia sebagai napas pergerakan. Keberdikarian ekonomi bisa dikembangkan dengan berbagai bentuk usaha, sesuai dengan kemampuan setiap kader berikut potensi usaha di wilayah tempat ia berada.
Untuk menaungi para kader yang ingin membangun keberdikarian ekonomi melalui wirausaha, Pusaka Indonesia mendirikan Social Entrepreneurship Academy (SEA) yang akan mendampingi para kader yang berminat mengembangkan potensi usaha dan keterampilan di bidang wirausaha sosial. Anda tertarik bergabung dengan Pusaka Indonesia? Silahkan hubungi kontak admin di 0878-8740-9090.