Social Entrepreneur Academy (SEA) Pusaka Indonesia terus berkomitmen mencetak wirausahawan tangguh yang tidak hanya mengejar keuntungan pribadi, tetapi juga memberi solusi bagi permasalahan yang ada di sekitarnya. “Perbedaan utama wirausahawan biasa dengan wirausahawan sosial ada pada dampak yang diberikan. Profit berupa uang tentunya penting untuk menjaga keberlanjutan usaha, tetapi titik tekan fokus usaha ada pada dampak sosial, ekonomi dan lingkungan yang diciptakan,” tutur Ariyanti Dragona, Koordinator Program Social Entrepreneur Academy, dalam siaran Mozaic RRI Pro 1 Jakarta, 7 April 2025.
Tiga Tahap Penggemblengan Wirausaha
Lebih lanjut, Ariyanti menjelaskan bahwa program penggemblengan wirausaha yang berada di bawah Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama ditujukan bagi calon wirausahawan atau mereka yang baru memulai usaha. Tahap kedua berfokus pada realisasi ide bisnis hingga peserta mulai melakukan penjualan. Sementara itu, tahap ketiga bertujuan untuk memperkuat kembali pondasi usaha agar terus berkelanjutan.
Selama program, para peserta tidak hanya mendapat materi dari mentor, tetapi juga mendapatkan pendampingan intensif berupa diskusi dan konsultasi, baik secara daring maupun melalui WhatsApp.

Duta Besar Bosnia Herzegovina sedang melihat produk Jamu Warisan Otentik saat Pagelaran Musik Hening di Jakarta
Berdaya dan Berdikari
“Berdaya dan berdikari” merupakan tagline yang mendasari kegiatan SEA. Berdaya berarti mampu mengenali dan menggunakan talenta diri untuk berkontribusi atau memberikan sumbangsih kepada ibu bumi sebagai imbal balik atas anugerah yang diberikan secara cuma-cuma berupa udara, air, dan sinar matahari oleh Ibu Bumi. “Dengan talenta yang kita miliki, kita bisa menciptakan solusi untuk permasalahan yang ada di sekitar kita melalui aktivitas bisnis. Dari sini kita akan menjadi berdaya, dan mampu menciptakan mahakarya,” ungkap Ariyanti.
Imbal balik berupa uang dari usaha yang kita jalankan membantu menjadikan kita sebagai pribadi yang berdikari secara ekonomi. Sebenarnya tidak hanya manfaat ekonomi yang bisa didapatkan lewat keberdikarian, namun juga kebahagiaan dan kebermanfaatan lain seperti makna dan semangat hidup. Dengan menjadi pribadi yang berdikari, kita pun tidak lagi merasa pesimis atau kerdil, justru semakin semangat mengambil peran aktif dalam kehidupan,
Tip Menjadi Wirausahawan Sosial
Untuk memulai menjadi wirausahawan sosial, Ariyanti memberikan beberapa tip sederhana namun penting. Pertama, jujurlah pada diri sendiri mengenai kelebihan yang dimiliki atau bidang yang menjadi hobi dan minat kita. Langkah berikutnya adalah memulai dari apa yang kita bisa saat ini tanpa mengkerdilkan diri sendiri.
Menurut Ariyanti, banyak calon wirausahawan tidak berani memulai karena takut gagal, terlalu banyak kalkulasi dan memikiran harus begini dan begitu. “Dicoba aja dulu tanpa memedulikan apa kata orang, ikuti dorongan terkuat dari dalam diri, jangan takut gagal” ujarnya.
Dalam wawancara, Ariyanti juga mengingatkan untuk tidak gampang menyerah jika mengalami kegagalan atau melakukan kesalahan. Hal ini karena pengalaman tersebut dapat menjadi pembelajaran berharga bagi kita. “Jika salah, ya bangkit lagi dan perbaiki,” tegasnya.
Di akhir sesi, Ariyanti juga membagikan tip bagi para calon wirausahawan yang terkendala modal. Menurutnya berapa pun jumlah modal yang kita punya seharusnya tidak menjadi penghalang untuk mulai merintis usaha. Dari 50-100 ribu rupiah modal yang kita punya, kita bisa menjual produk sesuai kemampuan kita. “Tidak perlu langsung membayangkan punya modal besar untuk memulai usaha. Dari modal kecil dan profit yang didapat bisa diputar lagi. Jangan meremehkan modal kecil yang kita miliki,” jelas Ariyanti.
Dari program yang telah diikuti 150 orang kader, SEA telah menghasilkan berbagai produk yang merupakan karya para peserta. Produk mereka antara lain sari jahe, kukis sorghum, jamu, minyak kelapa, wedang rempah, dan sebagainya.
Bagi Anda yang tertarik mempelajari kisah perjalanan para pengusaha SEA dapat dibaca di website Pusaka Indonesia dengan rubrik Kewirausahaan Sosial. Di sana, Anda tidak hanya menemukan kisah – kisah inspiratif dari para pelaku usaha, tetapi juga berbagai tip praktis untuk membangun wirausaha sosial dari nol.
Meskipun, perjalanan menjadi wirausahawan sosial tidak selalu mudah, SEA meyakini bahwa proses ini dapat dilalui dengan sukacita, apalagi SEA menyediakan ruang belajar bersama yang tidak hanya menambah pengetahuan tetapi juga saling mendukung dan menguatkan.
Mari bertumbuh menjadi wirausaha sosial yang berdampak bersama Social Entrepreneur Academy!
Wening Fikriyati
Kader Pusaka Wilayah Yogyakarta