Skip to main content

Social Entrepreneur Academy (SEA) Pusaka Indonesia baru-baru ini mengadakan workshop branding dengan tema “Mau Jualan Gampang? Temukan Keunikan Produkmu!” yang berlangsung pada 15 dan 22 Maret 2025. Workshop ini ditujukan bagi para kader Pusaka Indonesia, yang juga merupakan wirausahawan sosial, dengan tujuan untuk membantu mereka lebih mengenal produk mereka, memahami keunikan yang dimiliki, dan membedakan produk mereka dengan pesaing di pasar agar mempermudah proses pemasaran.

Pentingnya Branding

Workshop ini menghadirkan narasumber Annisa Muharammi, Associate Account Director di OLRANGE, Digital Advertising Agency, yang lebih dikenal dengan nama Nicang. Sebagai praktisi branding yang telah berpengalaman melayani berbagai brand besar, Nicang membagikan pengetahuannya tentang teori branding dan memberikan berbagai contoh nyata melalui video yang menjadi bahan diskusi. Para peserta juga diberikan tugas untuk membuat presentasi branding produk mereka sendiri.

Branding adalah proses menciptakan identitas dan citra yang unik untuk sebuah produk atau layanan di mata konsumen. Branding melibatkan berbagai elemen, seperti nama, logo, desain, pesan, dan pengalaman yang diberikan kepada pelanggan, yang semuanya bertujuan untuk membedakan suatu produk. Secara lebih luas, branding juga mencakup persepsi, nilai, dan emosi yang dikaitkan dengan brand tersebut oleh konsumen. Dengan branding yang kuat, sebuah produk bisa membangun hubungan yang lebih dalam dan langgeng dengan pelanggan, meningkatkan loyalitas, dan menciptakan kesan yang konsisten di seluruh titik interaksi.

Ariyanti Dragona, Koordinator Bidang SEA Pusaka Indonesia, menyampaikan bahwa tujuan utama workshop ini adalah untuk membantu para wirausahawan sosial memahami keunikan produk masing-masing dan cara mengkomunikasikannya dengan cara yang efektif kepada pasar. “Memasarkan produk bukan hanya soal menjual barang, tetapi bagaimana menjual produk yang berkualitas, unik, dan dibutuhkan oleh pasar. Workshop ini menjadi ruang refleksi bagi kita untuk menyadari nilai lebih yang dimiliki produk kita dibandingkan dengan produk lainnya,” ujar Ariyanti.

Judul Presentasi Channel Dunia Baru, salah satu peserta Workshop Branding

Riset Pasar 

Salah satu tantangan terbesar dalam branding adalah bagaimana melakukan riset pasar secara berkelanjutan. Nicang menggarisbawahi pentingnya riset ini dengan membagikan beberapa contoh akun media sosial yang menurutnya menarik, seperti akun Romijabrand, yang berfokus pada edukasi branding. Dalam salah satu postingannya, Romijabrand mengungkapkan bahwa banyak wirausahawan hanya fokus pada produk yang berkualitas tanpa menganalisis masalah yang ada di pasar. Menurutnya, mengenal masalah di pasar meskipun membatasi ukuran pasar, justru dapat memperbesar peluang brand kita di dalam “kolam kecil.”

Nicang juga menyarankan para wirausahawan untuk rajin melakukan riset pasar, bahkan menjadikannya sebagai kebiasaan sehari-hari, seperti yang ia lakukan dengan aktif menjelajahi TikTok untuk memantau tren pasar terkini. Dalam sesi kelas, Nicang menampilkan berbagai contoh konten brand yang unik, seperti jus Niagara Fruit dan Regen Drink, serta berbagai konten viral lainnya yang memperlihatkan tren pasar dengan baik. Pemasaran lewat konten media sosial menjadi etalase produk dan sarana branding yang paling strategis. 

Salah satu aspek penting yang ditekankan dalam workshop ini adalah strategi pemosisian produk (positioning). Positioning yang tepat tidak hanya membedakan produk berdasarkan usia atau gender, tetapi juga mencakup analisis lebih mendalam tentang karakteristik konsumen, seperti lokasi, pekerjaan, pendapatan, dan preferensi lainnya. Dengan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik konsumen, pelaku usaha dapat menyesuaikan strategi branding mereka untuk lebih tepat sasaran.

Kesan Peserta Workshop

Dua peserta workshop, Made Diangga dan Wening Fikriyati, memberikan kesan positif terhadap kegiatan ini. Made Diangga, yang mempresentasikan brand edukasi Dunia Baru, merasa workshop ini sangat berguna dan inspiratif karena memberikan banyak contoh konkret tentang bagaimana meningkatkan kualitas branding produk. “Kesempatan untuk presentasi juga menjadi momen yang tepat untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam branding produk,” ungkap Diangga.

Sementara itu, Wening Fikriyati, pemilik usaha makanan Dapur Wening, merasa workshop ini sangat relevan dengan kebutuhannya dalam membangun usaha. “Saya kini lebih paham tentang pentingnya riset berkelanjutan dalam membangun brand. Workshop ini mengubah mindset saya bahwa yang penting bukan hanya produk yang laku, tetapi juga membangun kredibilitas brand agar usaha bisa langgeng,” jelas Wening.

Meski durasi kelas cukup singkat, Ariyanti berharap para peserta dapat segera menerapkan materi yang dipelajari untuk branding produk mereka. SEA Pusaka Indonesia berkomitmen untuk terus mengadakan workshop dan kegiatan lanjutan lainnya untuk mendukung pengembangan usaha para kader wirausahawan sosial Pusaka Indonesia. “Jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan berikutnya yang dapat memperkaya pengetahuan dan kemampuan dalam mengembangkan usaha,” kata Ariyanti.

 

Ni Kadek Ayu Rinawati
Peserta Workshop Branding SEA Pusaka Indonesia