Skip to main content

Pusaka Indonesia sebagai organisasi nirlaba terus mengembangkan kiprahnya dengan menggandeng pihak-pihak yang selaras dan memiliki kesamaan misi. Bukan hanya organisasi, tapi juga individu seperti artis musisi muda berbakat Indonesia, Antea Putri Turk, yang menjadi kolaborator Pusaka Indonesia dalam Pagelaran Musik Hening: Kebahagiaan Dalam Harmoni di Auditorium RRI Jakarta 25 April 2025 lalu.

Sebelum tampil dalam pagelaran tersebut, sehari sebelumnya Antea yang juga cicit buyut keluarga WR Supratman, mengisi acara Obrolan Komunitas di RRI Pro 1 Jakarta. Dalam wawancara tersebut Antea mengisahkan bahwa awal mengenal Pusaka Indonesia ketika Tim Pusaka Indonesia berkunjung untuk mewawancarai seputar karir bermusiknya, untuk ditayangkan di Channel Youtube Jenius Bangsa. Pusaka Indonesia, secara kebetulan sedang meriset berbagai kisah pahlawan bangsa, salah satunya adalah WR Supratman. 

Berawal dari perkenalan itu, Pusaka Indonesia dan Antea kemudian menjalin kolaborasi. Antea dipilih sebagai salah satu musisi yang akan membawakan tiga buah lagu gubahan Pendiri Persaudaraan Matahari dan Ketua Umum Pusaka Indonesia, Setyo Hajar Dewantoro (Guru SHD). Ketiga lagu tersebut adalah Tarian Semesta, Hati Surgawi, dan Maha Cahaya. Penampilan Antea  diiringi musik akustik dari para musisi kader Pusaka Indonesia.

Antea bersama musisi akustik kader Pusaka Indonesia

Baca juga: Melodi Patriot Sejati, Dari Jateng untuk Negeri Surgawi

Di usia yang masih sangat belia, Antea sendiri mengaku memiliki ketertarikan dengan hal-hal yang bersifat spiritual. Karena itulah ia sangat antusias untuk berkolaborasi dengan Guru SHD dan Pusaka Indonesia. Antea juga melihat Guru SHD sebagai sosok yang sangat spiritual. “Beliau membuat hal-hal yang spiritual. Beliau menari dan juga membuat lagu, jadi saya ingin kolaborasi dengan beliau,” kata Antea. 

Di samping itu, Antea merasa bahwa di Pusaka Indonesia banyak orang yang sangat inspiratif. Kolaborasi ini, menurut dia akan memberikan impact yang sangat besar dan bermakna. “Mereka mau melestarikan lagu-lagu Indonesia lewat musik hening. Saya merasa mereka menyukai lagu-lagu untuk melestarikan negeri ini, merasakan koneksi yang sangat kuat untuk mencintai negeri ini,” paparnya. Antea mengistilahkan perasaan terkoneksi tersebut sebagai sebuah chemistry.

 

Anis Syahrir
Kader Pusaka Indonesia DKI Jakarta – Banten