Mendadak diajak sosialisasi ekoenzim,” itulah kalimat yang tepat menggambarkan situasi yang dialami Deviani dan Lutfi, kader Pusaka Indonesia di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kamis malam tanggal 14 Desember 2023 sekitar pukul 20.30 WIB, Bang Mail yang merupakan pegiat lingkungan di Tasikmalaya, tiba-tiba mengajak Devi untuk berpartisipasi di acara keesokan harinya yaitu “Launching Pasar Tani dan Toko PKK”. Lutfi yang pada saat dikontak sedang berada di luar rumah agak kaget karena mendadak sekali pemberitahuan dari Devi dan menawarkan diri untuk mempersiapkan kebutuhan untuk besok, namun karena Devi sedang mengikuti webinar Ekoenzim, Lutfi mengurungkan niat tersebut.
Jum’at 15 Desember 2023, pukul enam pagi Devi dan Lutfi mempersiapkan kebutuhan, seperti pengemasan ekoenzim pada botol-botol kecil, pemberian label, serta peralatan lain seperti banner, alat penyemprot/sprayer, toples berisi gula merah tebu, ampas ekoenzim, dan galon berisi fermentasi ekoenzim. Tepat pukul tujuh kami berangkat menggunakan taksi online ke Kantor Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Di tempat acara, peserta yang terdiri dari beberapa Kelompok Wanita Tani (KWT) sudah siap menggelar produk hasil pangan mereka, dan ada ibu-ibu lain yang sedang melakukan senam pagi dengan enerjik. Setelah diberi meja oleh panitia, Devi dan Lutfi langsung menata botol-botol ekoenzim serta lainnya.
Dikira Minuman Segar
Setelah ibu-ibu selesai senam, acara “Launching Pasar Tani dan Toko PKK Kecamatan. Cipedes” dibuka oleh Cecep Ridwan Camat Cipedes dengan gunting pita serta pelepasan balon bersama para pejabat terkait. Sebelum acara dibuka secara resmi, booth ekoenzim kami sudah didatangi oleh orang-orang yang penasaran dengan ekoenzim, apalagi dengan tulisan “GRATIS” membuat mereka tertarik.

Sosialisasi Ekoenzim di Tasikmalaya Jawa Barat
Produk-produk KWT adalah produk pangan, kami yang nyempil di antara mereka membuat beberapa orang salah kira jika ekoenzim ini adalah minuman segar. Banyak diantara pengunjung yang baru mengetahui ekoenzim dengan sejuta manfaat, mereka tertarik untuk merasakan langsung manfaatnya. Lutfi yang biasa hanya mendokumentasikan kegiatan, kali ini harus ikut turun tangan menjelaskan sedikit apa itu ekoenzim serta manfaat di keseharian pada mereka yang penasaran. Karena kepribadiannya yang introvert membuatnya sedikit kewalahan, namun tetap dilakukan dengan sukacita.
Kami membawa 50 botol ekoenzim berukuran sekitar 200 ml dan habis sebelum acara selesai. Mereka sangat tertarik dengan berbagai manfaat ekoenzim, khususnya untuk terapi kesehatan. Devi menawarkan pada ibu-ibu KWT untuk merendam kaki di rumahnya, dan kalau berminat kami dapat mengajarkan langsung cara membuat ekoenzim di komunitas KWT. Kami pulang dengan sukacita, box yang awalnya berisi botol-botol ekoenzim berganti dengan makanan yang dibeli dari Toko PKK, KWT serta oleh-oleh dari panitia.
Tutorial pembuatan cairan ajaib Ekoenzim ini dapat dilihat di link berikut.
Lutfi Daya, Kader Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Barat