Skip to main content

Untuk pertama kalinya Warisan Otentik menggelar acara “Workshop Memasak Sehat” pada hari Sabtu, 4 November 2023 pukul 10.30 WIB,  yang bertepatan di kediaman Pak Eko salah satu kader pusaka DKI Jakarta. Antusias para peserta sudah sangat terasa dari awal pendaftaran dibuka, yang terbukti langsung sold out hanya dalam waktu 1 jam. 

Acara dibuka dengan meditasi formal bersama, kemudian Sari Mariyosse Ketua Pusaka Indonesia DKI-Banten membagikan kelompok masak menjadi 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 orang. Retno Sulistyowati pemilik Warisan Otentik yang menjadi narasumber acara ini, mengajarkan cara memasak ayam bakar rempah, sambal terasi, dan nasi goreng rempah dengan tutorial yang sangat jelas. Resep masakan yang dibagikan kepada peserta merupakan resep yang diunduh langsung dari Semesta, masakan warisan otentik khas Nusantara yang sehat. 

Tidak hanya asyik, seru, dan menyenangkan dalam workshop memasak kali ini, tapi banyak pelajaran juga yang didapat saat kelas berlangsung. Tumbuh semangat untuk saling berkolaborasi bukan berkompetisi untuk menunjukkan siapa paling jago masak dalam 1 tim.

Kolaborasi dalam Workshop Memasak

Kolaborasi juga ditunjukkan dengan pembagian tugas, ada yang membaca resep, menyiapkan bahan, dan mengolah bahan masakannya, semua pembagian harus jelas. Walaupun sudah ada pembagian tugas bukan berarti setelah tugasnya selesai lalu diam berpangku tangan, justru bisa membantu teman yang belum selesai, sehingga dengan kolaborasi tujuan dapat tercapai.

Dalam memasak kami juga diajak untuk teliti dan mengikut alur. Kita sudah disiapkan kertas berisi resep bahan masakan dan langkah pembuatannya, hanya tinggal mengikuti saja. Namun sesekali ego muncul, apalagi jika kita sering membuat masakan itu, merasa sudah tahu resepnya, padahal belum tentu sama, kami diajarkan untuk selalu membaca kembali apa yang tertulis dalam resep tersebut.

Salah satu pelajaran yang saya dapat juga soal kerendahan hati. Harus berendah hati dalam menerima masukan dari orang lain, rasa masakan dikritik bukan berarti menghina tapi kita diberikan koreksi jika ada yang tidak sesuai atau kurang tepat sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi.

Setelah kelas selesai, semua makanan disajikan dalam satu meja dan kami berfoto bersama. Agenda selanjutnya tentu saja makan bersama, tapi sebelum menyantap hidangan yang ada kami medfor bersama kembali. Mengingat pesan yang selalu disampaikan oleh Guru Setyo Hajar Dewantoro yaitu hening dan beraksi. Setelah selesai medfor dengan hati yang penuh suka cita kami menyantap hidangan yang dari tadi sudah menggiurkan.

 

Christin Winata

Kader Pusaka Indonesia DKI-Banten