Dalam konteks Me-Nusantarakan Ukraina, sayangnya arti dari Bangsa Ukraina sedang di Nusantarakan ini bukan dalam arti yang membanggakan.
Pada saat ini, agensi-agensi dari elite global sedang melakukan operasi intelijen agar bangsa Ukraina benar-benar melupakan jati dirinya, dan mempraktikkan secara menyeluruh “art of deception” seperti yang ditulis oleh Jerry D. Gray, yaitu:
- Lupakan sejarah bangsanya
- Lupakan budaya bangsanya
- Lupakan leluhur bangsanya
Persis sekali dengan apa yang para elit global itu lakukan kepada bangsa Nusantara beberapa ratus tahun yang lalu.
Bukan kebetulan saya baru mendengar buku ini, semalam ketika disampaikan oleh Laksda Untung Suropati dalam acara Kursus Online Nusantara Studies. Bukan kebetulan juga pada pagi ini, Tucker Carlson menerbitkan video interview-nya dengan Presiden Russia, Vladimir Putin pada X (d/h Twitter).
Di awal interview, Kamerad Putin menghabiskan waktu 30 menit untuk menjelaskan sejarah bahwa selama 1200 tahun lebih, Ukraina dan Rusia adalah satu bangsa, satu etnis grup, dan mempunyai leluhur yang sama. Secara tidak langsung, dia ingin menyadarkan penduduk Ukraina untuk tidak melupakan sejarah, dan mengingatkan kembali bahwa penduduk Rusia dan Ukraina sesungguhnya adalah saudara.
Jika kita melihat apa yang dilakukan oleh Pemerintah Ukraina sekarang, di antaranya:
- Melarang orang berbicara bahasa Rusia
- Membubarkan Ukraine Christian Orthodox Church
- Mengganti monumen peringatan pahlawan Ukraina dan Rusia
- Membuat narasi baru tentang sejarah hubungan Ukraina-Rusia
Istilah kerennya, cancel culture. Pemerintah Ukraina kini sedang membuat narasi baru agar penduduk Ukraina membenci Rusia dan menciptakan Rusia Phobia.
Apa relevansinya terhadap Indonesia? Relevansinya adalah, dulu para elite global itu berhasil menjalankan misinya di bumi Nusantara ini sehingga kita lupa akan sejarah, budaya, dan leluhurnya. Kita lupa akan jati diri bangsa kita yang Agung. Kita juga percaya akan narasi-narasi yang menyebutkan bahwa leluhur kita adalah orang yang biadab, terbelakang, menyembah batu, pohon dan seterusnya.
Tugas besar kita adalah mengembalikan kejayaan bangsa Indonesia ini, seperti yang pernah dicapai oleh para leluhur kita. Itu semua dimulai dari memurnikan jiwa kita dan meningkatkan kesadaran kita. Hanya orang yang berjiwa murni yang mempunyai tingkat kesadaran tinggi yang dapat memahami realitas alam Semesta ini dengan apa adanya, termasuk sejarah yang sebenarnya. Bukan sejarah yang dikarang-karang untuk mengkerdilkan kita. Hanya orang yang berjiwa murni, yang setia penuh kepada titah Gusti yang nyata yang berasal dari relung hatinya yang mengerti apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan kejayaan bangsa ini.
Kembali kepada Ukraina, apakah misi me-Nusantarakan Ukraina ini akan berhasil? Menurut hemat saya, TIDAK.
Mengapa tidak? Karena ada Kamerad Putin, yang memiliki “Trilogy of Power”, yaitu kekuatan intelektual, kekuatan finansial, dan kekuatan magis yang Agung. Trilogy of Power inilah yang membuat Rusia mempunyai sumber daya yang tepat untuk dapat menyelesaikan konflik ini dengan baik dan menciptakan bumi surgawi di Rusia dan Ukraina.
Mari kita memainkan peran kita masing-masing dalam kehidupan ini, berkolaborasi dan bersama-sama menciptakan impian kita semua, terciptanya Bumi Surgawi.
Ayodhya Glenardi
Pengusaha, Kader Pusaka Indonesia DKI-Banten