Skip to main content

Pernah mendengar tanaman anting-anting? Mungkin cukup asing bagi Anda karena memang tidak dibudidayakan dan tidak dijual di pasaran. Anting-anting (Acalypha indica) sejatinya adalah gulma yang sangat umum ditemukan di pinggir jalan, tegalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung. Ciri batang dan daunnya mirip bayam, hanya agak bergerigi di bagian pinggir daun. Akarnya mengeluarkan aroma yang disukai kucing, kerap pula disebut bayam kucing.

Daun Anting-Anting yang sering dianggap gulma liar.

Tumbuh secara liar dan dianggap sebagai gulma, tahukah Anda bahwa ternyata tumbuhan anting-anting memiliki khasiat dan manfaat yang sangat bagus bagi kesehatan?

Salah satu bagian yang cukup terkenal mengandung banyak khasiat adalah bagian daunnya. Daun anting-anting memiliki kandungan nutrisi tinggi. Zaman dahulu, sering dikonsumsi sebagai sayur pecel, lalap rebus, urap, kuah bening. Menurut Retno Sulistyowati, Acaraki dari Warisan Otentik, daun anting-anting ini memiliki manfaat, antara lain:

  1. Menambah asupan saponin halus yang sangat bagus untuk membersihkan lensa mata.

Lensa mata seringkali mengalami gangguan fokus cahaya, selaput lendir pada lensa mata terdapat bercak jamur yang biasanya dialami oleh usia 60-an, rabun dekat, retina tidak dapat menangkap cahaya dengan sebagaimana mestinya, mata berair.

Untuk pembersihan lensa mata, daun anting-anting dapat direbus sebentar dan dikonsumsi sebagai lalapan, dibuat sayur bening, atau dimakan sebagai salad. Untuk asupan makanan penunjang kesehatan daun anting-anting dikonsumsi 2 hari sekali.

Resep Sayur Bening Daun Anting-Anting:

  • 2 genggam daun anting-anting
  • 2 bh bawang merah, iris
  • 2 lembar daun salam
  • ½ sdt garam laut
  • ½ sdt gula pasir
  • 400 – 500 ml air

Cara memasak:

  • Rebus air + bawang merah + daun salam hingga mendidih.
  • Masukkan daun anting-anting, lalu aduk
  • Tambahkan garam laut dan gula pasir.
  • Biarkan hingga mendidih beberapa saat.
  • Sayur bening daun anting-anting siap untuk dinikmati

Resep Salad

  • Rebus sebentar daun anting-anting.
  • Tambahkan rebusan wortel, buah bit, dan kacang edamame.
  • Taburi minyak zaitun.

2. Untuk luka sayat, gunakan bagian tangkai bunga yang menyerupai lonceng kecil bersusun. Kandungan alkaloid dan taninnya tinggi. Ambil beberapa tangkai bagian bunga, tumbuk kemudian tambahkan setetes air bersih kemudian oleskan pada bagian luka sayat. Sebelumnya, luka sayat dibersihkan dulu dengan air rendaman daun sirih.

3. Untuk membersihkan usus besar dari bakteri penyebab diare. Kandungan aleuron, steroid, flavonoid dan tanin dapat dimanfaatkan untuk membersihkan usus besar dari bakteri penyebab diare maupun berak darah.

Campurkan daun anting-anting dan tangkai bunga dengan komposisi:

  • 5 lembar daun
  • 2 tangkai bunga yang menyerupai lonceng bersusun
  • 1 lembar daun jambu batu
  • 1 sdt daun teh hitam

Direbus dengan 100 ml air hingga mendidih, tambahkan 1 sdt madu. Tutup, biarkan beberapa menit hingga daun teh turun. Minum 3 – 4 kali sehari.

4. Sebagai makanan penunjang untuk kencing batu.

Campurkan beberapa lembar daun anting-anting ke dalam masakan berkuah kaldu seperti sup ayam, sup sapi, sup ikan. Beri potongan tomat dan wortel, daun kucai sedikit, daun bawang, daun seledri, bawang bombai. Makan makanan penunjang ini minimal 2 hari sekali.

5. Cara mengonsumsi daun anting-anting untuk pengobatan:

Cuci bersih 30-60 gram tanaman anting-anting kering, lalu direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan, lalu minum 2 kali sehari masing-masing setengah gelas. Lakukan secara teratur selama 5-10 hari.

 

Sumber:

Handayani, 2018. Fitokimia dan Pemeriksaan Farmakognostik Daun Anting-anting, Fitofarmaka Indonesia  Vol 5 (1):258-265

Warisan Otentik