Skip to main content

Menjelang usia 40 tahun, saya divonis menderita hiperlipidemia (kolesterol tinggi) dan asam urat. Hasil pemeriksaan kala itu menunjukkan kadar kolesterol saya mencapai 235 mg/dL dan asam urat 9 mg/dL. Padahal saya tergolong aktif secara fisik, rajin olahraga, menjaga pola makan, dan berat badan saya pun stabil. Awalnya saya bingung, karena saya selalu mengira kolesterol tinggi hanya menyerang mereka yang mengalami obesitas.

Namun dokter menjelaskan bahwa banyak faktor lain yang bisa menjadi penyebab, mulai dari stres, kebiasaan duduk terlalu lama, pola makan tinggi lemak jenuh, konsumsi alkohol, hingga faktor genetik. Dari situ saya mulai menyadari bahwa akar masalah saya kemungkinan besar berasal dari stres berlebih. Saat itu, saya bekerja mengelola rumah jahit selama 14 jam sehari, 7 hari seminggu, di mana kepuasan pelanggan dan ketepatan waktu menjadi prioritas utama. Ketegangan dalam menghadapi ritme kerja tim, kekhawatiran terhadap hasil, semua itu memberi tekanan yang memunculkan sakit kepala, asam lambung naik, dan kelelahan luar biasa. Obat-obatan kimia menjadi andalan saya sehari-hari—mulai dari penghilang nyeri, obat maag, hingga obat alergi debu. Dan, suatu hari dokter menjelaskan efek samping obat yang saya konsumsi. Saat itu pula, saya memutuskan untuk membenahi pola hidup agar tidak mengandalkan obat-obatan kimia. 

Mengenal JahBaLeKa

Tahun 2017, suami mengenalkan saya pada ramuan herbal yang dinamakan immune booster juice atau JahBaLeKa, singkatan dari Jahe–Bawang Putih–Lemon–Cuka Apel. Ramuan ini sudah ia konsumsi rutin sejak tahun 2013 untuk mengatasi gejala jantung. Saya pun mulai rutin mengonsumsi JahBaLeKa setiap pagi dan malam hari. Hasilnya perlahan terasa—sakit kepala hilang, tengkuk tidak lagi nyeri dan panas, sendi tidak kaku, bahkan tubuh terasa jauh lebih bugar. Pola makan dan olahraga tetap saya jaga, namun kini tubuh saya didukung pula oleh ramuan alami Nusantara.

Setelah mengikuti kelas Meramu Herbal di Akademi Herbal Nusantara (AHN) Pusaka Indonesia, saya makin paham tentang dasar-dasar racikan herbal. Saya diajarkan rumus 3J – 1C – 5P, yang sangat membantu dalam meracik herbal secara tepat dan efektif.  Yakni, penggunaan herbal yang meliputi Jenis, Jumlah, Jadwal dan Cara membuat (3J – 1C), sementara 5P adalah pemanis, pengawet, pewarna, penyedap rasa, dan pangan bebas pestisida. Dan resep ini menjadi andalan saya, sampai hari ini. Berikut resepnya. 

Ramuan Herbal First Aid Berkat JahBaLeKa

Resep JahBaLeKa – Jus Penguat Daya Tahan Tubuh

Tujuan:
Menjaga stamina, meningkatkan imunitas, serta mencegah dan membantu penyembuhan berbagai penyakit.

3J
Bahan (Jenis dan Jumlah):

  • 640 ml jus jahe
  • 640 ml jus bawang putih
  • 640 ml jus lemon
  • 640 ml cuka apel
  • 640 ml madu murni (ditambahkan saat ramuan sudah dingin)

Jadwal Minum:
2 sendok makan, 2 kali sehari (pagi setelah bangun tidur, malam sebelum tidur)

1C
Cara Membuat:

  1. Cuci bersih semua bahan (kecuali madu), lalu haluskan dengan blender/parut.
  2. Saring dan takar masing-masing dengan perbandingan 1:1.
  3. Campurkan semua jus (tanpa madu) ke dalam panci, panaskan hingga mendidih, lalu angkat dan dinginkan.
  4. Setelah dingin, masukkan madu, aduk rata, dan simpan dalam botol kaca yang tertutup rapat di kulkas.

Bahan Alami 5P:

  • Pemanis: Madu
  • Pewarna:
  • Pengawet:
  • Penyedap rasa alami: Lemon
  • Pangan bebas pestisida: Bahan dibeli dari pasar (belum bersertifikat organik)

Kini, saya semakin mencintai herbal. Ramuan JahBaLeKa termasuk ke dalam kategori herbal first aid karena mudah didapat dan tersedia di dapur rumah. Setelah belajar di kelas herbal, saya menyadari betapa kayanya warisan Nusantara ini. Semoga pengalaman ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin beralih pada pengobatan alami untuk menjaga kesehatan keluarga.

Tonton juga: Peluncuran Buku Jamu, Resep Kuna untuk Kesehatan Manusia Modern 

 

Endang Kurnia Ningsih
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Sumatra – Batam