Indonesia kaya akan rempah, salah satunya adas. Mungkin sebagian besar masih asing mendengar kata adas, wajar saja karena adas memang tidak sepopuler rempah lainnya seperti, jahe, kunyit, atau ketumbar di Indonesia. Adas atau fennel pada awalnya ditemukan di Eropa Selatan dan daerah Mediterania, kemudian adas menyebar cukup luas hingga ke Meksiko, Italia, Cina, India, termasuk Indonesia. Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Miller), mudah ditemui di sekitar kawasan Gunung Tengger, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu karena adas akan tumbuh lebih baik di dataran tinggi.
Ada tiga jenis adas yang perlu diketahui, tanaman adas sowa yang seringkali dijadikan sebagai bumbu masakan serta obat herbal. Tanaman adas pedas, memiliki aroma wangi yang sangat tinggi, sehingga kandungan bijinya seringkali dijadikan sebagai bahan pembuatan minyak telon; dan tanaman adas manis, jenis ini paling sering dijadikan rempah serta obat herbal.
Manfaat
Tanaman adas merupakan salah satu jenis tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai bumbu masak sekaligus untuk pengobatan. Bukan hanya biji, baik daun maupun maupun buahnya bermanfaat untuk kesehatan. Adas mengandung nutrisi seperti serat, vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, magnesium, kalium, seng, fosfor, sedikit protein, dan lemak.
Di Gunung Tengger, adas digunakan untuk mengolah berbagai masakan. Potongan batang umum dipakai sebagai penyedap rasa. Begitupun di negara-negara di Eropa maupun Mediterania, banyak resep-resep masakan yang memanfaatkan daun dan batang adas. Di Eropa, buahnya juga dipakai untuk mengolah kue kering atau dicampur dalam minuman. Buah adas sering dipakai sebagai unsur pokok bumbu kari.
Di Jawa, adas sejak dulu digunakan sebagai sebagai obat terapi maupun sebagai bumbu atau rempah. Adas dapat juga dimakan sebagai lalapan, untuk bumbu asinan dan acar.
Adas bisa diolah menjadi minyak. Semua bagian tanaman mengandung minyak atsiri, yang dapat digunakan sebagai pewangi dalam sabun, detergen, kosmetik, susu pembersih, air pembersih, dan parfum mewah. Minyak adas pahit digunakan secara luas dan utamanya pada kosmetik. Sisa buah setelah penyulingan minyak atsiri, dapat dijadikan makanan ternak.
Warisan Otentik juga memanfaatkan adas dan meyakini adas memberi manfaat, antara lain untuk, “Kesehatan tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh, menjaga keseimbangan enzim, memperbaiki ion tubuh, membersihkan ginjal, memperbaiki jaringan sel tubuh.”
Tip Mengolah Adas
Teh Adas
Ilustrasi Teh Adas
Tahukah Anda, adas juga sedap untuk dioleh sebagai minuman segar? Mau coba? Berikut cara membuat teh biji adas yang simpel dan mudah:
- Siapkan biji adas secukupnya
- Sangrai biji adas sebentar agar aroma dan rasanya keluar
- Masukkan biji adas ke dalam teko dengan air mendidih
- Rebus selama 5-10 menit; makin lama direbus, rasa adas di teh akan bertambah kuat
- Setelah direbus, saring biji adas dan tuang teh ke cangkir
- Silakan menikmati teh adas yang telah dibuat, bisa diminum dingin ataupun hangat sesuai selera
- Tambahkan daunnya sebagai garnis dan penguat aroma
- Bisa dinikmati hangat maupun dingin, dengan menambahkan es
Salad Umbi Adas
Bonggol atau umbi adas juga bisa dimanfaatkan dan temukan kelezatan unik dari umbi adas di atas piring sajian. Caranya:
- Bersihkan umbi adas dengan air mengalir
- Iris tipis umbi yang telah dicuci
- Gunakan irisan tipis umbi adas mentah-mentah ke dalam hidangan salad
- Campuri saus taburan sesuai selera, misalnya, minyak zaitun, air perasan lemon, dan garam. Bisa juga dibumbui lada dan irisan bawang merah, jika suka.
Inspirasi olahan umbi adas lainnya, bisa juga dibuat sup, semur, tumisan, panggangan, maupun diminum mentah sebagai jus. Sebagai bahan makanan, adas memiliki kesamaan seperti bawang, tetapi tidak mengeluarkan aroma yang sekuat bawang.
Silahkan mencoba.
Semua gambar diambil dari commons.wikimedia.org
Warisan Otentik
https://paktanidigital.com/artikel/peluang-bisnis-dari-tanaman-adas/
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/52908/mengenal-tanaman-adas/
