Skip to main content

Minggu, 8 September 2024 merupakan pertemuan kesekian kalinya bagi kader wilayah Jawa Timur untuk bersama-sama berlatih Tari Banjar Kemuning yang berlangsung di UPT Taman Budaya, Jl. Genteng kali no 85 Surabaya. Latihan ini merupakan upaya dari Bidang Seni dan Budaya Pusaka untuk melestarikan budaya lokal Sidoarjo. 

Semangat berlatih tari membuat para peserta datang dari berbagai kota di Jawa Timur, bersedia meluangkan waktu dan upaya untuk hadir. Ada enam peserta, terdiri dari lima orang kader Pusaka Indonesia dan satu orang nonkader Pusaka Indonesia, yang datang dari Nganjuk, Malang, Mojokerto dan tentu saja Surabaya dan sekitarnya. 

Sebelum memulai latihan menari, seperti biasa kami lakukan Hening Cipta terlebih dahulu, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza dan memutar video profil Pusaka Indonesia, untuk membangkitkan kembali semangat api Pancasila di sanubari dan cinta tanah air Indonesia.

Tari Banjar Kemuning yang berasal dari Sidoarjo, dipilih untuk dipelajari dengan tujuan ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas, sekaligus mengangkat seni budaya lokal yang indah dan kreatif. Makna tarian ini sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta, gerak tubuh yang ritmis dan kreatif menghasilkan unsur keindahan. Meskipun pada versi aslinya ditarikan oleh perempuan, tarian ini justru dipilih untuk ditarikan oleh pria juga agar tidak kaku, lebih kreatif, dan mau menunjukkan bahwa pria pun bisa menarikan tarian ini dengan gayanya yang maskulin. 

Lebih dari itu, Tari Banjar Kemuning pernah meraih penghargaan Juara II Nasional Terbaik dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Tari Banjar Kemuning kini menjadi kebanggaan masyarakat Sidoarjo, sekaligus telah didaftarkan sebagai Destinasi Identitas Daerah di Kementerian Hukum dan HAM. 

Tantangan bagi peserta adalah tari Banjar Kemuning ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi karena musik pengiring yang cepat dan dinamis, serta gerakan yang sangat bervariasi. Tentu saja, kami sebagai penerus perjuangan dari pencipta tarian ini, ingin menjaga dan melestarikan serta mengembangkan seni budaya secara khusus tari Banjar Kemuning ini, di kalangan masyarakat luas terutama warga Jawa Timur agar tidak musnah di tengah arus modernisasi. Siapa lagi yang akan melanjutkan dan peduli pada seni budaya tradisional jika bukan kita – saya – Anda sekalian. Meskipun kami, para peserta tidak memiliki latar belakang, namun kami tetap semangat dan pantang menyerah mengikuti arahan dan masukan dari pelatih. 

Selama kurang lebih satu setengah jam, kami dilatih oleh seorang ibu berprofesi sebagai guru sanggar tari yang sudah berpengalaman, bernama Ari Mukti, berdomisili di Surabaya. Beliau menguasai hampir semua tarian yang berasal dari Jawa Timur. Itu sebabnya saya merekomendasikan beliau untuk melatih kami menari tarian asal Jawa Timur, yang kali ini adalah Tari Banjar Kemuning.

Walaupun dalam proses latihan, kami mengalami kendala waktu, tempat, tenaga bahkan dana. Tetapi dengan semangat kolaborasi, kami berusaha memberikan yang terbaik yang kami mampu, maka pelaksanaan latihannya pun bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Semangat kebersamaan inilah yang kami junjung sebagai modal untuk melatih ketulusan lewat laku hening, beraksi, mencipta mahakarya sebagaimana slogan Pusaka Indonesia. Mari tetap semangat, kita berikan yang terbaik sesuai kapasitas diri, dengan penuh sukacita. Jangan pernah menyepelekan peran kita sekecil apa pun.

 

Diana Wowiling 
Koordinator Seni Budaya Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Timur

Sumber: https://radarjatim.id/tari-banjar-kemuning-raih-juara-ii-terbaik-nasional-ajang-api-award-2021/