Skip to main content

Membicarakan batik sebagai kekayaan budaya Nusantara, kita perlu mengenal para maestronya. Salah satu tokoh dalam seni batik adalah Go Tik Swan. Lahir dari peranakan Cina yang sudah membuat kain batik selama bertahun-tahun, Go Tik Swan jatuh cinta pada semua aspek budaya Jawa. Ia mencintai seni seperti wayang kulit, tari keraton, musik gamelan, dan pembuatan keris. Go Tik Swan adalah tokoh penentu dalam evolusi batik. Ia mampu menciptakan karya seni dalam batik yang mengandung makna dan nilai filsafat yang dijiwai oleh nilai keselarasan, keasrian, keseimbangan, dalam tata falsafah yang manunggal. 

Berkat pengaruhnya, kain batik dari Jawa Tengah menjadi kain batik Indonesia, batik yang desainnya mencerminkan penggabungan rasa persatuan, nasionalisme dan romantisisme yang mampu mendukung terciptanya nation building. Desainnya menggabungkan pola batik tradisional dan pola-pola pusaka yang langka dan kuno yang coraknya ada di warna soga atau kecokelatan dengan pola-pola yang lebih modern ala desain batik pesisir dengan pilihan warna yang lebih cerah dan dinamis. Pemahaman atas falsafah, kehalusan teknik pembuatan dan komposisi warna-warna yang indah dan harmonis inilah yang membuat karya karya batik Go Tik Swan memiliki cita rasa seni yang tinggi. Terutama pada nilai-nilai filosofis yang tetap diterapkan dalam reformasi desain batiknya, yang disahkan oleh Bung Karno menjadi batik Indonesia.

Batik-batiknya sangat dihargai. Karya-karyanya menjadi benda seni yang dikoleksi, menjadi rebutan begitu selesai dibuat. Di masa Bung Karno menjabat Presiden, ia dipercaya menyelenggarakan pameran dan peragaan batik untuk tamu-tamu negara di Istana Kepresidenan. Go Tik Swan juga mengagumi Soekarno. Salah satu desainnya diberi nama Konsepsi Bung Karno, paduan gaya parang tradisional dengan motif semen konservatif, untuk menghormati tema politik Presiden Soekarno. 

Karena kemashurannya, Go Tik Swan dianugerahi oleh keraton Solo nama Hardjonagoro dengan gelar kebangsawanan Kanjeng Raden Tumenggung. 

Pada Workshop Berseri Wastra Indonesia yang akan diadakan oleh Pusaka Indonesia, kita akan diajak untuk mengenali lebih jauh desain-desain indah dan adiluhung dari Go Tik Swan. Sesi ini akan mengupas bagaimana sehelai kain batik Go Tik Swan yang bernilai seni tinggi dibuat, teknik pembuatannya, dan nilai-nilai filosofi yang terkandung di setiap pola batik yang dibuat. Pemahaman ini akan menjadi lebih presisi karena akan dibawakan oleh Neneng Iskandar yang merupakan murid langsung dari Go Tik Swan. Tentunya kita tidak saja akan diajak mengenal lebih dalam tentang sang maestro batik ini, akan ada edukasi lebih mendalam tentang Wastra Indonesia.

Acara Workshop berseri Wastra Indonesia ini akan dilakukan dalam 10 sesi pertemuan, dilakukan setiap bulan di hari Sabtu pada pekan pertama. Selain Neneng Iskandar, ada pula Benny Gratha, seorang kurator senior wastra, yang turut menjadi narasumber. Diharapkan acara ini semakin menambah wawasan dan kecintaan kita pada Wastra Indonesia yang sangat kaya, variatif, dan bernilai tinggi. 

Jangan lewatkan, Talkshow Berseri “Menyingkap Pesona Wastra Indonesia”. Seri 1 yang mengangkat tema Pusparagam Wastra Indonesia, akan berlangsung Sabtu, 3 Februari 2024, pukul 9.30 WIB – selesai, di Jakarta. Sesi juga bisa diikuti secara online. 

 

Virine T. Sundari

Kader Pusaka Indonesia DKI-Banten

Sumber foto: oppal.co.id