Dalam persiapan untuk Pagelaran Indonesia Bahagia pada 15 Juni 2024 di Gedung Radio Republik Indonesia Jakarta, kami dari wilayah Jatim bersyukur mendapatkan kesempatan lagi untuk menampilkan tarian daerah, kali ini tari Tanduk Majeng asal Madura. Tari Tanduk Majeng diciptakan oleh legendaris asal Bangkalan, R. Amiruddin Tjitraprawira. Kata “Tanduk” atau “Tondu” berarti sudah terlihat datang dari laut, tapi belum mencapai garis pantai, sedangkan “Majeng” berarti menangkap ikan. Jika digabung, “Tanduk Majeng” berarti nelayan yang akan tiba dari laut. Saat para nelayan pulang, keluarga akan menyambut mereka dengan sukacita.
Masyarakat Madura masih tergantung pada kegiatan agraris. Secara filosofis, lagu ini menceritakan perjuangan masyarakat Madura yang menjadi nelayan. Kehidupan sebagai nelayan sangat keras, mereka harus menghadapi bahaya di laut, seperti hidup berbantal ombak dan berselimut angin. Tidak peduli malam, terik matahari, musim hujan, atau musim kemarau, angin kencang, atau ombak besar, para nelayan terus berjuang menghidupi keluarga meski nyawa menjadi taruhannya.
Lewat tarian Tanduk Majeng, kami ingin mengangkat tarian tradisional asal Madura ini agar lebih dikenal oleh banyak orang, menunjukkan betapa indah dan kayanya seni budaya luhur Nusantara di setiap daerah. Dalam mempersiapkan tarian ini, dibutuhkan komitmen dan kesungguhan dalam berlatih. Walaupun gerakannya sederhana dan tidak terlalu sulit, kekompakan serta penghayatan makna dari lagu dan tarian ini perlu menjadi perhatian agar tersampaikan dengan baik. Menjadi tantangan karena para penari ini tinggal di berbagai kota di Jawa Timur seperti berbagai daerah di Jawa Timur: Tuban, Blitar, Malang, Mojokerto, dan Surabaya. Dalam latihan, baik yang dilakukan secara tatap muka bersama-sama maupun secara mandiri di rumah masing-masing, kami belajar untuk mengesampingkan ego dan berkolaborasi dengan ketulusan.
Dengan perjuangan yang tidak mudah, akhirnya kami tampil di Pagelaran Indonesia Bahagia yang dihadiri oleh para pemuka masyarakat, TNI AD, AL, Polisi, seniman budayawan, musisi, pejabat pemerintah, serta Duta Besar Iran beserta istri yang turut hadir dan mengapresiasi pagelaran yang luar biasa indah, menghibur, dan menggugah hati.
Nantikan kembali pagelaran berikutnya yang selalu dikemas dengan luar biasa dan ajaib untuk Indonesia Raya yang jaya.
Diana Wowiling
Kader Pusaka Indonesia – Jawa Timur