Skip to main content

Nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, pancasilais di era-era sekarang menjadi kata-kata yang sering menghiasi buku teks namun seperti kehilangan makna. Sejak republik ini merdeka, kita mengalami krisis keteladanan akut. Kita kehilangan tokoh-tokoh yang mampu menunjukkan karakter Pancasila sejati. Lain halnya di masa lalu, pada era menjelang dan paska kemerdekaan Indonesia, kita punya tokoh-tokoh pahlawan dengan kualitas yang layak dicontoh, seperti keberanian, kepemimpinan, dan integritas.

Di bulan Agustus ini, Pusaka Indonesia berkolaborasi dengan Nusantara Centre mengajak Anda untuk menengok ke masa lalu, mendalami kembali semangat agung yang melatari berdirinya republik ini lewat kegiatan Kursus Online ‘Pikiran Jenius Para Pendiri Bangsa’.  Digelar dalam 5 sesi pertemuan, dimulai tanggal 17 Agustus -14 September 2023, Kursus Online ini akan mengupas dan mendalami pikiran serta gagasan 5 tokoh pendiri bangsa: Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir, Tan Malaka, dan Jenderal Soedirman. Kegiatan berbentuk dialog interaktif ini akan dipandu oleh Setyo Hajar Dewantoro, Ketua Umum Pusaka Indonesia dan Prof.Yudhie Haryono, Direktur Eksekutif Nusantara Centre, akan hadir setiap Kamis pukul 19.00 WIB.

Soekarno, dikenal sebagai Proklamator Kemerdekaan Indonesia, memainkan peran penting dalam merumuskan Pancasila, dasar ideologi Indonesia. Ia mendukung ide bahwa bangsa Indonesia harus bersatu dan merdeka dari penjajahan. Soekarno secara konsisten menentang imperialisme dan kolonialisme. Ia mendorong solidaritas antarbangsa dalam melawan penjajahan dan mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Hatta, seperti Soekarno, adalah seorang nasionalis yang kuat. Ia memandang Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Ia percaya bahwa bangsa Indonesia memiliki identitas budaya dan sejarah yang unik yang harus dijaga dan dikembangkan. Hatta memandang pentingnya mencapai keadilan sosial dalam masyarakat. Hatta mendukung konsep ekonomi nasionalis yang menekankan pentingnya kepemilikan dan pengendalian atas sumber daya alam dan industri oleh bangsa Indonesia. Ia menginginkan kemandirian ekonomi dan pembangunan yang berpusat pada kesejahteraan rakyat.

Sjahrir, juga turut berjasa merumuskan Pancasila. Pernah menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Republik Indonesia, Sjahrir mendorong pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi di dalam pemerintahan. Ia berupaya menciptakan pemerintahan yang transparan, efisien, dan berintegritas.

Tan Malaka, tokoh revolusioner dan pemikir politik.  Ia percaya pada solidaritas antarbangsa dalam melawan penjajahan dan kapitalisme, dan menganjurkan kolaborasi antara gerakan pekerja dan revolusioner di berbagai negara. Tan Malaka secara tegas menentang imperialisme dan eksploitasi oleh negara-negara Barat terhadap negara-negara kolonial dan berkembang. Ia memandang imperialisme sebagai akar dari banyak masalah yang dihadapi oleh negara-negara miskin. Tan Malaka juga percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengangkat kesadaran rakyat.

Jenderal Soedirman, adalah sosok pahlawan yang memiliki pikiran besar yang sangat mempengaruhi perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara Indonesia. Ia dikenal dengan ketangguhannya dalam menghadapi tantangan dan tekanan. Soedirman memiliki pemahaman mendalam tentang strategi militer. Ia mampu mengatur taktik dan rencana perang yang efektif untuk melawan pasukan penjajah. Ia adalah sosok yang tidak kompromi pada prinsip-prinsipnya. Ia berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Pikiran besar Soedirman tentang kemerdekaan, kesatuan, dan kepemimpinan telah menginspirasi banyak generasi muda di Indonesia untuk berjuang dan berkontribusi dalam membangun bangsa.

Saatnya kita terhubung kembali dengan pikiran dan gagasan besar para mutiara pendiri bangsa, yang sejak dulu punya visi menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, dan mengusung kejayaan Nusantara. Jangan lewatkan, segera hubungi Admin Pusaka Indonesia untuk pendaftaran kursus ini di nomor kontak  0878-8740-9090.