Pusaka Indonesia wilayah Jawa Timur bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) melakukan sosialisasi dan praktik pembuatan Eco Enzyme kepada 35 orang siswa SMP dan SMA di Kota Surabaya pada Selasa 25 Maret 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, dengan tujuan mengenalkan para siswa tentang pengelolaan sampah, khususnya pemisahan antara sampah organik dan anorganik, serta bagaimana memanfaatkan sampah organik tersebut. Para peserta merupakan siswa sekolah dampingan dan penerima manfaat program WVI. WVI sendiri, merupakan sebuah organisasi kemanusiaan yang fokus pada pemberdayaan anak dan masyarakat.
Dalam kerja sama ini, Pusaka Indonesia wilayah Jawa Timur menyediakan berbagai peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk praktik, seperti pisau, wadah plastik, timbangan, talenan untuk memotong bahan, lakban, serta spidol untuk mencatat waktu pembuatan Eco Enzyme serta perkiraan waktu panen tiga bulan ke depan. Bahan organik yang disiapkan terdiri atas kulit jeruk, nanas, pepaya, melon, dan buah naga, dengan total bahan limbah buah-buahan yang terkumpul mencapai 9 kilogram. Bahan lainnya adalah gula merah tebu sebanyak 3 kilogram dan air bersih sebanyak 30 liter.
Baca juga: Menumbuhkan Semangat Peduli Lingkungan di SMAN 36 Jakarta melalui Pembuatan Eco Enzyme
Sebelum kegiatan dimulai, Nur Fitriyah memaparkan visi dan misi Pusaka Indonesia, termasuk yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Nur Fitriyah juga memberi pengantar terkait manfaat Eco Enzyme, rumus dan perbandingan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan, serta kapasitas wadah penyimpanan. Selain praktik pembuatan, para siswa juga diajarkan tentang cara memanen Eco Enzyme yang sudah disiapkan oleh tim Pusaka Indonesia Jawa Timur. Sebelum praktik, para siswa diperkenalkan dengan peralatan yang dibutuhkan, seperti saringan, botol galon untuk menyimpan hasil panen, serta corong untuk memudahkan menuangkan cairan Eco Enzyme ke dalam botol.

Para Siswa Praktik Membuat Eco Enzyme di Surabaya
Untuk memudahkan proses belajar, para peserta dibagi menjadi dua tim, yang masing-masing didampingi oleh kader Pusaka Indonesia. Nur Fitriyah, sebagai PIC Eco Enzyme Pusaka Indonesia wilayah Jawa Timur, mengungkapkan bahwa para peserta mengikuti kegiatan ini dengan sangat antusias. “Suasana belajar dibuat dengan interaktif. Banyak siswa yang bertanya tentang tata cara penyimpanan sebelum panen dan manfaat Eco Enzyme untuk kesehatan,” ungkapnya. Di akhir sesi praktik, Tim Pusaka Indonesia juga memberikan kuis berhadiah bagi siswa yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan untuk melihat pemahaman mereka tentang kegiatan sosialisasi Eco Enzyme. Selain itu, Tim Pusaka Indonesia membagikan beberapa botol sampel Eco Enzyme yang kepada siswa.
Baca juga: Mengenalkan Cinta Lingkungan Sejak Dini, Melalui Pembuatan Eco Enzyme
Perwakilan dari WVI, Levy Nadilla Putri menyampaikan pelatihan ini akan memberikan sangat banyak manfaat. Ia menilai, banyak siswa yang belum paham tentang klasifikasi sampah dan cara pengelolaannya, terutama pemanfaatan sampah organik. Dengan diadakannya sosialisasi pembuatan Eco Enzyme ini, Levy berharap pada siswa bisa lebih paham tentang pemanfaatan sampah organik dan bisa mempraktikkan di rumah masing-masing maupun di lingkungan sekitar mereka. “Presentasi materi yang disampaikan oleh Tim Pusaka Indonesia sangat bagus dan suasana belajarnya juga seru,” paparnya.
Senada dengan Levy, Nur Fitriyah juga berharap berharap peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga tergerak untuk mempraktikkan di rumah masing-masing. “Harapannya bisa membuat Eco Enzyme di rumah serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun lingkungan sekitar,” harap Nur Fitriyah. Ia menambahkan, pasca kegiatan ini, Pusaka Indonesia wilayah Jawa Timur masih akan mengadakan kegiatan lanjutan di tempat yang sama, dengan agenda utama panen Eco Enzyme yang telah dibuat bulan ini, sekaligus melakukan demonstrasi aplikasi Eco Enzyme dalam berbagai keperluan.
Ni Kadek Ayu Rinawati
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Bali, Tim Reporter Pusaka Indonesia