Ingin menanam tapi tidak punya lahan yang luas? Tenang, jangan putus asa dulu. Anda masih bisa menanam tanpa harus memiliki lahan yang luas. Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan menanam di polybag.
Yang perlu diperhatikan dalam menanam menggunakan polybag adalah media tanam, bagian inilah yang akan menentukan bagus tidaknya pertumbuhan tanaman. Media tanam yang baik adalah media tanam yang subur, agar pertumbuhan akar dan perkembangan tanaman bisa maksimal. Pada umumnya, media tanam dalam polybag cenderung lebih cepat padat. Dan ini tidak baik untuk tanaman, karena :
- Akar tanaman akan kesulitan tumbuh,
- Dapat menyebabkan air tergenang di permukaan polybag dan aerasi udaranya jelek.
Untuk menghindari kedua hal tersebut, perlu diperhatikan komposisi/campuran media tanam yang digunakan. Jika campurannya tidak tepat, media tanam akan lebih cepat padat dan tanaman tidak akan tumbuh dengan baik. Selain gembur, media tanam yang baik mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Berikut adalah komposisi dalam media tanam yang sehat.
- Kompos
Kompos merupakan media tanam organik yang berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik seperti jerami, sekam, daun, rumput dan sampah. Kelebihannya adalah sifatnya mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis. Selain itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan tanaman. Kompos terbaik untuk media tanam adalah kompos yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna dari bahan pembentuknya (hitam kecoklatan), beraroma tanah hutan, memiliki kadar air yang rendah, dan memiliki suhu ruang.
- Pasir
Pasir dapat digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan tanah, atau sebagai campuran media tanam dalam polybag. Kelebihannya adalah, pasir memiliki porositas yang baik sehingga dapat meneruskan kelebihan air dan membuat media tanam tidak terlalu lembab. Arti porositas secara bahasa adakah keadaan menjadi berpori sehingga cairan atau gas dapat berlalu. Selain itu, pasir juga mengandung beberapa mineral yang dibutuhkan tanaman, serta dapat mempercepat perkembangan perakaran tanaman. - Pecahan batu bata atau genteng
Pecahan batu bata atau genteng dapat digunakan sebagai media tanam, terutama di dasar pot. Beberapa fungsinya antara lain: menjaga kebutuhan air dan oksigen, menopang akar dan batang tanaman, melekatkan akar tanaman, memiliki drainase dan aerasi yang baik. Namun, ukuran yang digunakan harus dibuat kecil. Semakin kecil ukuran batu bata/genteng, semakin tinggi kemampuan daya serap terhadap air dan unsur hara.
Dalam video tutorial di laman Instagram Sigma Farming, Migan Zulmi, praktisi Sigma Farming asal Jawa Barat, menjelaskan tahapan-tahapan dalam membuat media tanam di polybag dengan metode Sigma Farming sebagai berikut :
Bahan:
- 8 ember kompos sigma 1 atau kompos organik
- 2 ember pasir
- pecahan batu bata/genteng
- polybag
Cara membuat:
- Gunakan perbandingan 8:2, 8 ember kompos dan 2 ember pasir
- Ratakan kompos dan taburkan pasir di atasnya
- Campurkan kompos dengan pasir. Jika membuat banyak, gunakan cangkul untuk mengaduk dengan kompos dan pasir yang berlapis
- Siapkan polybag, lalu masukkan pecahan batu bata sedikit saja di bagian dasar.
- Masukkan media tanam yang sudah dibuat
- Media tanam siap digunakan
Lebih dari itu, Migan Zulmi mengatakan, “Media tanam yang sudah siap, perlakuan dengan di-vortex, karena ini yang terbaik dari Sigma Farming. Lalu, jangan lupa untuk tetap merawat tanamannya di polybag“. Vortex di sini artinya adalah metode pusaran, yang bertujuan untuk membangunkan Bakteri Pemulihan Tanah (BPT) 1 dan 2.
Bagaimana? Membuat media tanam di polybag mudah bukan? Ayo, kita berlatih untuk hasilkan pangan sehat di lahan kita dengan metode Sigma Farming.
Yahya Firmansyah
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Timur