Skip to main content

Suku Baduy dikenal dengan keteguhan mereka dalam memelihara hidup selaras dengan alam. Gerak hidup mereka adalah bagian dari ekspresi alam menciptakan kehidupan damai sejahtera.

Mungkin mereka dinilai primitif dalam hal tehnologi, namun sesungguhnya mereka menerapkan tehnologi alamiah yang mencakup berbagai pengetahuan alam dan hanya menyelaraskan diri pada gerak ekosistem.

Mereka tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida demi keuntungan sesaat namun selanjutnya terperangkap dengan kerusakan lahan pertanian dan oleh produk bisnis industri kimia yang harus dibeli dengan mahal serta tak sebanding hasilnya dengan biayanya.

Ekosistem telah didesain untuk terbentuknya keseimbangan alam yang melibatkan berbagai hewan hingga mikroba sehingga kesuburan alam tercipta dan hanya perlu dipelihara dengan sikap menghormati semua komponen alam.

Gagasan tentang hama yang perlu dimusuhi dan diberantas dengan bahan-bahan kimia untuk meningkatkan produksi adalah bumerang. Penggunaan pupuk kimia untuk meningkatkan kesuburan adalah genderang kematian ekosistem mikroba yang secara alami menciptakan kesuburan.

Bahan-bahan kimia artifisial yang kemudian terasup dalam bahan pangan juga selanjutnya merusak ekosistem tubuh manusia yang melibatkan milyaran berbagai jenis mikroba dan akan diperparah dengan zat aditif kimia dalam pengolahan pangan dan ditambah obat-obatan kimia yang dikonsumsi manusia.

Alam memanggil manusia untuk kembali masuk dalam pelukannya dan menjadi bagian dari tarian alam untuk menciptakan kehidupan damai sejahtera di bumi surgawi. Sesungguhnya Tuhan telah menyediakan semua keperluan yang dimohon oleh manusia sebelum diminta, namun manusia hanya dapat melihatnya jika mempraktekkan sikap bersyukur. Rahayu Sagung Dumadi.

Penulis: Sony H. Waluyo, penulis lepas, aktivis lingkungan, berdomisili di Cibinong Jawa Barat