Skip to main content

Jangan dibayangkan, bertani artinya harus hijrah ke pelosok gunung dan bisa beli lahan seluas hektaran untuk digarap, yang entah kapan itu bakal terwujud. Kita bisa memulai bertani saat ini juga, dengan kondisi apa pun yang kita punya sekarang. Bertani, tidak sekadar aktivitas mengolah tanah dan menanam, tapi juga sebagai sebuah aksi memulihkan tanah yang sakit.  

Tanpa menggunakan pupuk sintetis, mungkinkah hasil panen saya melimpah sepanjang tahun?

Apakah mungkin tanaman saya tumbuh dengan subur, dan kuat melawan hama penyakit tanpa menggunakan pestisida sintetis?

Bagaimana agar sayuran dan buah yang dihasilkan menyehatkan, aman, dan enak dikonsumsi?

Pertanyaan yang umum muncul di benak orang saat mendengar pertanian organik. Kerusakan tanah yang umum terjadi di lahan-lahan pertanian kita adalah tantangan nyata yang mengancam ketahanan pangan dan penurunan kualitas bahan pangan kita. Kerusakan tanah tidak serta merta terjadi karena proses alam, namun karena kontribusi manusia yang memperlakukan alam dengan tidak selaras. Lalu, masihkah ada harapan untuk menjawab pertanyaan di atas? 

Tanah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman yang akan menjadi makanan kita adalah kuncinya. Seumpama rahim Sang Ibu Bumi, tanah yang sehat dan subur akan mampu menopang segala bentuk kehidupan, mulai dari mikroorganisme terkecil yang hidup dalam tanah sampai kehidupan manusia yang kompleks yang tergelar di atasnya, sehingga langkah pertama yang sangat penting untuk dilakukan untuk menjawab pertanyaan di atas adalah dengan memuliakan dan memulihkan tanah dengan cara yang selaras dengan alam.

Lalu, bagaimana kita memulihkan kesuburan tanah? 

Sigma Farming menjadi salah satu metode pertanian untuk pulihkan Ibu Bumi. Sigma Farming (Pertanian Sigma) adalah teknik pertanian yang mengintegrasikan pola-pola pertanian organik yang selaras dengan alam, seperti permakultur dan biodinamik. Teknik pertanian ini menggunakan pendekatan spiritual berdasarkan temuan-temuan autentik yang selaras dengan pengetahuan spiritual kuno. Sigma Farming membuat manusia kembali menghayati cara memulihkan dan memuliakan Ibu Bumi.

Metode Sigma Farming

Dalam Sigma Farming, kita akan membuat ‘pasukan elit’ penyubur tanah serta amunisi pemulih tanah dari bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar kita, sehingga nyaris minim biaya. ‘Pasukan’ ini akan bertindak bak bahan makanan penuh nutrisi sekaligus koki yang meraciknya menjadi makanan mewah untuk tanah, sehingga tanah kembali kaya akan mikroorganisme dan dipulihkan kondisinya.  

Mau tahu bagaimana cara membuat dan cara bekerja ‘pasukan elit’ ini beserta amunisinya? Ikutilah Workshop Sigma Farming#1, terdekat akan diadakan tanggal 18-21 Januari 2024 di Tasikmalaya, Jawa Barat,  yang diadakan oleh Pusaka Indonesia Gemahripah.

Jadilah bagian dari aksi nyata sayangi Ibu Bumi!