Skip to main content

Mentor Kelas Jurnalisme Pusaka: Menulis Pemantik Perubahan (25/5), Fadjriah Nurdiarsih, menyampaikan bahwa langkah awal untuk dapat membuat tulisan yang baik adalah dengan banyak membaca. Karena secara tidak sadar, kata-kata yang dibaca akan terekam sehingga memperkaya wawasan dan kosakata. Selain itu, pengalaman membaca banyak karya sastra dapat membuat penulis lebih mudah dalam menulis dan mendeskripsikan laporan, lebih mampu membuat kalimat yang terstruktur, serta membuat kerangka berpikir menjadi sistematis.

Secara rinci, Fadjriah menjelaskan tahapan-tahapan dalam membuat tulisan sebagai berikut:

  1. Menentukan tema.
  2. Mengumpulkan bahan. Bahan menulis dapat diperoleh melalui wawancara, membaca buku atau menyimak video yang berkaitan dengan tema, ataupun mengadakan riset dan observasi. Data sumber penulisan bisa lebih dari satu, dan harus terverifikasi kebenaran datanya.
  3. Mencatat poin-poin yang hendak disampaikan.
  4. Membuat pembaca terhubung dengan apa yang kita tulis. Salah satu caranya adalah dengan menuliskan secara jujur pengalaman atau apa yang diketahui, dapat pula dengan mengungkapkan data dan statistik.
  5. Penulis dapat menyisipkan bahasa daerah maupun bahasa serapan, sehingga tulisan tidak terkesan kaku.
  6. Jangan terburu-buru mengirimkan tulisan. Baca dan resapi dulu berulang-ulang minimal tiga kali, agar dapat lebih menyesuaikan dengan kata-kata atau kalimat yang digunakan.
  7. Bersiap menanggapi umpan balik dari pembaca.

Lebih lanjut, Fadjriah menyampaikan beberapa tips lanjutan dalam menulis:

  1. Perhatikan paragraf pertama. Karena itu adalah paragraf terpenting dalam meraih perhatian pembaca.
  2. Tentukan angle atau sudut pandang pembahasan yang menarik perhatian pembaca.
  3. Sebaiknya hindari penggunaan kata sifat, seperti “cantik”, “indah”, agar tidak terlalu menunjukkan keberpihakan pribadi penulis terhadap permasalahan yang sedang dituliskannya. Sebaiknya dipaparkan dengan deskripsi ungkapan lain, seperti “Dengan uang sekian, saat ini bisa cukup untuk membeli apa saja.”
  4. Gunakan pedoman umum ejaan yang baik dan benar.
  5. Menulislah untuk dipahami orang lain, bukan untuk diri sendiri.
  6. Jangan lupa mengoreksi tulisan.
  7. Menulislah dengan hati, dengan sukacita, dan bahagia.

Demikian beberapa tips yang dapat dijadikan referensi untuk memulai menulis. Mari menulis untuk memantik perubahan. 

 

Sri Susanawati

Peserta Kelas Online Jurnalisme Pusaka “Menulis Pemantik Perubahan”