Saat ini handphone bukan semata alat komunikasi, tapi juga alat dokumentasi foto dan video yang mudah dibawa dengan kualitas yang baik. Lebih dari itu, potensi kamera handphone ternyata banyak bila cukup rajin diulik dan didayagunakan dengan maksimal. Pusaka Indonesia mengadakan Online Workshop Jadi Videografer Modal Kamera HP yang diselenggarakan dua sesi, pada tanggal 11 dan 18 Mei 2024, melalui platform Zoom bersama narasumber Deni Diyana, kader Pusaka Indonesia dari Tasikmalaya Jawa Barat, seorang video editor dan youtuber.
Online workshop ini diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai latar belakang dan daerah di Indonesia, bahkan ada yang dari Australia. Sesi pertama merupakan paparan materi dasar-dasar videografi yang dijelaskan oleh Deni lengkap dengan contoh-contohnya. Di akhir sesi, Deni memberikan tugas untuk membuat satu video pendek yang menerapkan materi yang sudah dipelajari di sesi pertama, dan diberi waktu satu minggu untuk mengerjakan dan mengirimkannya kepada panitia dari tim media Pusaka Indonesia.
Sesi kedua berlangsung seru. Deni me-review secara langsung sekitar 40 video hasil karya para peserta, dan memberikan penilaian yang transparan untuk setiap video. Deni yang belajar videografi secara otodidak merasa mendapat kehormatan diberi kesempatan oleh Pusaka Indonesia untuk berbagi pengalaman di bidang videografi. Ia menyadari kekuatan informasi yang dikemas dengan media audio visual ini.
“Mari kita sajikan tayangan video yang informatif dan edukatif, juga menghibur dengan sentuhan estetis dan profesional,” kata Deni yang juga seorang ASN di sebuah instansi di Tasikmalaya ini.
Salah seorang peserta, Theo Roberto dari Yogyakarta, menyatakan antusiasmenya atas program ini. “Sungguh menarik dan seru ikut sesi belajar jadi videografer pakai HP bersama Pak Deni. Banyak manfaat yang bisa saya dapatkan. Apalagi bagi saya yang memang suka ngoprek-ngoprek video dari dulu. Banyak teknik dan pelajaran baru yang saya dapatkan dari kelas ini. Sesuatu yang simpel dan sederhana bisa jadi point yang menarik, kalau dibuat dengan tepat. Pengambilan sudut video (angle) dan penempatan narasi yang pas bisa membuat video yang biasa saja jadi terlihat wow… Apalagi jika ditambah dengan transisi yang bagus, video akan mengalir hidup dan enak ditonton. Semoga ada lagi kelas-kelas seperti ini, agar bisa dapat lagi pengetahuan baru dalam dunia videografi. Saya akan terus belajar,” kata Theo.
Menarik ‘kan, program-program dari Pusaka Indonesia? Nantikan terus kelas-kelas yang bisa diikuti gratis dan terbuka untuk umum.
Nenden Fathiastuti,
Ketua Bidang Media & Kampanye Pusaka Indonesia