Skip to main content

Kegiatan belajar di Sancaya Indonesia, sekolah inklusif di Tabanan Bali, selalu variatif, kontekstual, dan menyenangkan. Pada Kamis, 13 Februari 2025 anak-anak membuat teh bunga telang bersama para guru, petani Sancaya, dan kader Pusaka Indonesia. Mereka menyebutnya “Teh Ungu”. Cerita ini berawal dari panen bunga telang di Kebun Surgawi 8 di Gianyar, yang dikelola oleh Padma Sanjaya. Saat melihat hasil panen, saya teringat bahwa anak-anak pernah menanyakan kapan mereka bisa membuat teh ungu lagi. Maka saya pun meminta beberapa bunga telang dari Padma untuk digunakan dalam kegiatan ini.

Ini adalah pengalaman kedua mereka dalam membuat teh bunga telang. Sebelumnya mereka sudah pernah melakukannya, tetapi kali ini semua bahan yang digunakan berasal dari hasil panen berbagai Kebun Surgawi (KS). Ada sereh dan jahe merah hasil panen KS 78, jeruk nipis hasil panen KS 1, dan bunga telang hasil panen KS 8.

Panen sereh di KS 78 Bali

Baca juga: Belajar dari Alam: Program Kelas Berkebun di KS 78 Sancaya Indonesia

Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak lebih mengenal tanaman herbal dan terbiasa menikmati minuman sehat. Mereka juga merasakan sendiri bahwa minuman herbal itu enak. Anak-anak juga belajar hal baru tentang teh yang selama ini mereka kenal berwarna coklat dari daun teh atau hijau dari teh. Kali ini, mereka mendapatkan pengalaman menikmati teh ungu dari daun telang. Keseruan bertambah ketika mereka antusias mengamati perubahan warna teh. Awalnya hijau, kemudian berubah menjadi biru, dan setelah ditambahkan asam dari jeruk nipis, warnanya berubah lagi menjadi ungu.

Selain itu, mereka juga belajar berhitung, seperti menentukan jumlah porsi yang akan dibuat dan menghitung siapa saja yang ingin menikmati teh. Mereka mulai berhitung dari jumlah orang, gelas, takaran air, hingga jumlah bahan yang dibutuhkan.

Seorang anak bernama Nara berkata kepada saya, “Maaf, Ms., Nara tidak bisa berhitung. Kalau berhitung, nilainya pasti jelek dan Nara tidak suka matematika”. Namun, dengan bantuan Friska yang suka menghitung, Nara tetap berpartisipasi dengan menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan.

Dalam setiap kegiatan anak-anak selalu diajak untuk menghitung hasil panen dengan menimbangnya. Mereka belajar dengan satuan gram, mengenal warna, mengenal tanda warna buah yang bisa dipanen, mencium aroma rempah, dan dari aromanya mereka mengenal nama rempah tersebut.

Praktik membuat teh bunga telang

Baca juga: Mengajarkan Anak-anak Berkolaborasi Lewat Kegiatan Panen dan Memasak

Membuat Teh Bunga Telang 

Bahan : 

  • 5 ruas Jahe Merah  (geprek)
  • 5 batang Sereh (ambil bagian putihnya)
  • 15 kuntum bunga telang
  • 2 buah Jeruk nipis (dipotong)
  • 1500ml Air
  •  2 sdt madu

Cara membuat : 

  1. Cuci bersih semua bahan
  2. Didihkan air, kecilkan api, masukkan sereh dan jahe, masak 10 menit
  3. Tambahkan bunga telang, masak 5-10 menit, lalu matikan api.
  4. Tuang madu ke dalam gelas, saring dan tuang ke dalamnya.
  5. Tambahkan perasan jeruk nipis, amati teh berubah menjadi warna ungu.

Melalui setiap kegiatan yang mereka jalani, anak-anak Sancaya Indonesia tidak hanya  belajar keterampilan baru, tetapi juga belajar tentang kejujuran, etika sopan santun saat menyampaikan kesulitan atau kemauannya, dan keberanian untuk mengakui kekurangannya sehingga ia juga berani meminta tolong pada temannya yang lebih bisa menghitung. Kami percaya bahwa pengalaman langsung ini menjadi bekal berharga bagi mereka dalam menghadapi  kehidupan di masa depan.

Baca juga: Panen Sayur Bersama Anak-Anak Sancaya Indonesia

 

Ni Kadek Dwi Noviyani
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Bali