Skip to main content

Melanjutkan upaya kami dalam membangun karakter cinta lingkungan sejak dini, kami telah memperkenalkan konsep pengelolaan sampah organik menjadi Eco Enzyme kepada tiga lembaga di Gugus Kamboja Denpasar Barat, Provinsi Bali yaitu TK Ekadasi sebagai ketua gugus, TK Mentari, dan TK Werdhi Kumara. Setelah sukses melaksanakan sosialisasi pada Maret 2024, kami melanjutkan langkah berikutnya dengan mempraktikkan cara merawat alam, salah satunya melalui pemulihan kualitas sungai.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bukan hanya tentang mengajarkan anak-anak untuk membaca, menulis, berhitung, dan menguasai bahasa asing. Pendidikan karakter juga merupakan esensi dalam membentuk karakter bangsa. Pada usia ini, karakter yang baik tidak dapat diajarkan hanya melalui teori, melainkan harus dicontohkan melalui keteladanan, dan diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah oleh guru maupun di rumah oleh orang tua.

Untuk menanamkan karakter mencintai bumi, kami para pendidik mengenalkan cara merawat alam, salah satunya dengan memulihkan kualitas sungai. Selain memberi pemahaman bahwa membuang sampah ke sungai adalah tindakan yang salah, kami juga mengajarkan anak-anak untuk memperbaiki kualitas air dengan menuangkan eco enzyme ke sungai.

“Apakah ikan-ikan akan datang setelah kita menuangkan Eco Enzyme , Miss?” tanya seorang anak yang memperhatikan Miss Tatik, guru TK sekaligus kader Pusaka Indonesia wilayah Bali, yang sedang menjelaskan manfaat Eco Enzyme. “Ikan tidak akan langsung datang, tetapi jika sungainya bersih dari sampah dan kita mengurangi racun di air dengan Eco Enzyme, ikan-ikan bisa saja datang,” jelas Miss Tatik.

Tuang eco enzyme ke sungai

“Ayo kita tuangkan Eco Enzyme-nya, Miss!” seru anak-anak kecil dengan antusias. Kami pun bergotong royong memulai proses panen Eco Enzyme, mulai dari menyaring, membagi ke dalam wadah, hingga memanfaatkannya untuk mengepel, menyemprot tanaman, dan menuangkannya ke sungai. Anak-anak dengan tertib mengantri menunggu giliran untuk berpartisipasi dalam memulihkan sungai ini, baik di TK Ekadasi, TK Mentari, maupun di TK Werdhi Kumara.

TK Ekadasi adalah lembaga yang pertama kali memanen Eco Enzyme pada Sabtu, 27 Agustus 2024. TK Mentari dan TK Werdhi Kumara melanjutkan pada Jumat, 2 Agustus 2024, dengan jadwal yang berbeda.

Kebaikan yang penuh sukacita ini menarik perhatian beberapa lembaga lain untuk turut berpartisipasi. Hal ini memberi secercah harapan bahwa tindakan kecil yang dilakukan bersama-sama dapat berdampak besar.

Moto Ketua Umum Pusaka Indonesia, Setyo Hajar Dewantoro, “Hening, Beraksi, dan Mencipta Maha Karya,” menginspirasi kita bahwa langkah kecil pun dapat membawa kita menuju pencapaian besar. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045. Negara Nusantara yang tangguh, berdaulat, dengan alam yang indah serta sungai-sungai yang bersih, tempat anak-anak bermain dengan aman dan menyenangkan, dapat terwujud jika semakin banyak rakyatnya yang sadar dan mau berbuat.

 

Hartatik,

Guru TK, dan kader Pusaka Indonesia wilayah Bali