Marie Yosse Widi Hapsari, yang biasa dipanggil Mbak Sari, Bu Ketu, atau Coach, adalah sosok penting di Pusaka Indonesia Wilayah DKI Jakarta-Banten. Lahir di Bandung, ia dinobatkan sebagai Ketua Wilayah (Kawil) DKI Jakarta-Banten pada bulan Juni 2023. Sejak saat itu, ia memimpin dengan dedikasi tinggi dan membawa kemajuan yang signifikan bagi organisasi.
Sebelum menjabat sebagai Kawil, Sari pernah menjadi dosen Manajemen, lalu menjadi ibu rumah tangga yang aktif mengelola sampah rumah tangga. Sampah organik dijadikan kompos dan Pupuk Organik Cair (POC). Di Pusaka Indonesia, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan, di antaranya menjadi narasumber untuk pemilahan sampah organik dan anorganik.
Tantangan Awal dan Langkah Pertama
Saat Sari pertama kali menjabat, jumlah kader Pusaka Indonesia DKI Jakarta-Banten yang terdaftar hanya 57 orang. Tantangan terbesarnya adalah menggerakkan lebih banyak kader untuk aktif dalam kegiatan rutin. Namun, melalui pendekatan yang penuh perhatian dan menyemangati, kini jumlah kader telah meningkat menjadi 76 orang. Meski sebagian kader masih belum aktif secara rutin, peningkatan ini menunjukkan bahwa ada kemajuan signifikan dalam partisipasi
Gaya Kepemimpinan yang Fleksibel dan Tegas
Sebagai pemimpin, Sari dikenal fleksibel, namun tidak segan untuk bersikap tegas ketika diperlukan. Jika ada kader yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, ia akan memberikan teguran, tetapi dengan cara yang membangun dan tetap menjaga suasana positif.
Selain itu, ia juga dikenal dengan gaya “ngebanyol” yang santai, namun penuh makna. Dengan gayanya yang humoris, ia mampu mencairkan suasana dan membuat para kader merasa nyaman. Meskipun demikian, ketika situasi membutuhkan ketegasan, ia tetap mampu mengarahkan timnya dengan sikap yang jelas dan profesional.
Transformasi Kepemimpinan dan Prinsip Hidup
Transformasi Sari sebagai pemimpin dapat dirasakan oleh semua kader yang bekerja bersamanya. Salah satu prinsip yang selalu ia pegang teguh adalah filosofi Jawa Hamemayu Hayuning Bawana, yang bermakna menjaga dan melestarikan keindahan dunia. Filosofi ini mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sesama.
Hal ini tercermin dalam berbagai program lingkungan yang ia pimpin, seperti pembuatan Eco Enzyme, Amunisi Sigma Farming untuk Kebun Surgawi, dan penanaman bibit pohon beringin, merbau, dan kecapi untuk konservasi air tanah. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga alam, tetapi juga memberdayakan kader untuk lebih peduli pada lingkungan.
Selain program lingkungan, kegiatan seni seperti menari dan gamelan juga mendapat perhatian khusus di bawah kepemimpinannya. Melalui kegiatan ini, Sari berusaha melestarikan budaya tradisional sekaligus memperkuat kebersamaan antar kader.
Pelajaran Penting dari Kepemimpinan Sari
Kepemimpinan Sari memberikan banyak pelajaran penting bagi para pemimpin, khususnya di Pusaka Indonesia. Kunci suksesnya terletak pada keseimbangan antara fleksibilitas dan ketegasan, serta kemampuannya untuk merangkul dan memberdayakan anggota. Selain itu, konsistensi dalam menjalankan prinsip hidup Hamemayu Hayuning Bawana membuat Sari selalu fokus pada dampak positif yang dapat diberikan kepada alam dan sesama manusia.
Sari juga menekankan pentingnya laku hening dalam kehidupannya. Melalui laku hening, ia merenung dan menemukan keseimbangan antara tanggung jawab dan kebahagiaan pribadi. Konsistensi ini tidak hanya membuatnya tetap tenang dalam menghadapi tekanan, tetapi juga memberinya kejernihan dalam memimpin.
Saat ditanya tentang motto hidupnya, Sari menjawab, “Hidup untuk Hamemayu Hayuning Bawana.” Jawaban ini mencerminkan komitmen Sari untuk selalu menjaga keseimbangan dan harmoni dalam kehidupannya, baik sebagai pemimpin maupun individu. Filosofi inilah yang menjadi fondasi kuat dalam setiap langkahnya, dari pengelolaan sampah rumah tangga hingga kepemimpinannya di Pusaka Indonesia.
Marie Yosse Widi Hapsari adalah bukti nyata bahwa kepemimpinan tidak hanya soal memberi arahan, tetapi juga soal membangun hubungan yang kuat dengan anggota. Dengan gaya kepemimpinannya yang penuh empati dan humor, ia berhasil membawa perubahan yang signifikan di Pusaka Indonesia Wilayah DKI Jakarta-Banten. Kader-kadernya tidak hanya merasa terlibat, tetapi juga merasa diberdayakan untuk ikut berkontribusi lebih dalam.
Dominikus Daniel Widjaja
Kader Pusaka Indonesia DKI Jakarta-Banten