Rumah Pusaka Indonesia (RPI) Payakumbuh diresmikan secara langsung pada tanggal 7 Juli 2024 oleh Ketua Umum Pusaka Indonesia, Setyo Hajar Dewantoro, yang biasa dipanggil dengan sebutan akrab Mas Guru SHD. Peresmian RPI Payakumbuh yang berlokasi di Jl. Kulin no. 55, Kelurahan Padang Tiakar, Payakumbuh Timur, Payakumbuh, Sumatera Barat ini dilakukan pada saat Mas Guru SHD sedang berkunjung ke Sumatera Barat (Sumbar) bersama Pak Eko Nugroho, selaku Wakil Ketua Umum Pusaka Indonesia dan Ayodhya Glenardi (Glen), kader Pusaka Indonesia DKI-Banten.
Pemilihan Payakumbuh menjadi RPI di Wilayah Sumatera adalah keputusan Ketua Umum Pusaka Indonesia setelah melakukan rangkaian perjalanan marathon tugas ke beberapa negara Asia Tenggara dan lanjut ke beberapa kota di Indonesia, termasuk Payakumbuh, Sumbar. Dan bukan sebuah kebetulan juga bahwa di Payakumbuh, Sumbar, sudah ada beberapa kader Pusaka Indonesia yang tinggal dan menetap di sana. Mereka adalah Pak Taufiq Rusdi, Ibu Rina Afriani, dan Pak Riduwan (Rib Hendri).
Acara peresmian RPI Payakumbuh juga dihadiri oleh Ibu Eva Sarida selaku Wakil Ketua Pusaka Indonesia wilayah Sumatera. Rangkaian kegiatan peresmian RPI Payakumbuh dilakukan dalam suasana suka cita bersama sambil menyantap hidangan kulineran khas Sumatera Barat yang kaya akan bumbu dan rempah khas nusantara yang menggugah selera yang diracik oleh para kader Pusaka Indonesia Wilayah Sumatera Barat.
Mas Guru SHD selaku Ketua Umum Pusaka Indonesia memberikan masukan dan arahan kepada Pak Taufiq Rusdi selaku penanggung jawab RPI Payakumbuh terpilih berikut bersama para kader PI Payakumbuh. Pesan ini disampaikan sebelum beliau melanjutkan perjalanannya ke Kota Padang. Pesannya secara garis besar adalah agar Pak Taufiq merawat, menjaga dan menjadikan rumah tersebut sebagai pusat kegiatan RPI Sumatera.
Secara terbuka dan jujur Pak Taufiq Rusdi sempat menyampaikan bahwa ia sebelumnya belum begitu mengerti apa itu RPI, dan apa fungsi RPI. Namun sejalan dengan waktu setelah banyak berdiskusi dengan saya dalam peran sebagai Ketua Wilayah Pusaka Indonesia Sumatera, dan mengikuti Penataran Pengurus Wilayah Pusaka Indonesia pada Bulan Juli – Agustus 2024 serta banyak berdiskusi dengan teman-teman kader PI Sumatera Payakumbuh, juga berkesempatan berkunjung ke RPI DKI, maka secara bertahap ia mulai mengerti peran dan fungsi RPI dengan lebih baik.
Saat ini RPI Payakumbuh baru menginjak usia sekitar dua bulan. Usia yang terbilang masih dini. Namun saya percaya bahwa tim kader RPI Payakumbuh akan terus belajar untuk bertumbuh baik secara spiritual dan dalam aksi nyata lewat berkarya di RPI bersama teman-teman kader PI Sumatera Payakumbuh yang sudah ada. Kami akan mencoba berkiprah mengembangkan talenta yang selaras dengan misi & visi Pusaka Indonesia melalui wadah RPI Payakumbuh.
Sampai saat ini ada berbagai jenis kegiatan yang sudah dilakukan di RPI Payakumbuh. Kegiatan tersebut tentunya dilakukan searah dengan misi dan visi Pusaka Indonesia meskipun masih dalam kapasitas yang kecil. Berbagai kegiatan RPI Payakumbuh pada dasarnya dilakukan secara gotong-royong oleh para kader PI Sumatera Payakumbuh, dengan tujuan agar semakin membangun kesatuan dan kesolidan diantara sesama kader PI Payakumbuh Sumatera. Kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan adalah: membuat Eco Enzyme, praktik membuat kue Sorgum, membuka usaha kuliner “Dapoer EKaEN” untuk membangun kemandirian ekonomi, membuat media tanam ala Sigma Farming (SF) dan sedang akan memulai bercocok tanam yang selaras dengan alam dengan metode SF. RPI Payakumbuh hadir untuk meneruskan semboyan Pusaka Indonesia: “Mari kita hening, beraksi untuk mencipta mahakarya”.
Dudung Rohmat
Ketua Wilayah Pusaka Indonesia Sumatera