Fajar Prihattanto adalah seorang guru SMP Negeri di Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang bukan seorang guru biasa. Ia suka bermusik sejak SMA dan mengasah talentanya melalui beberapa band, manggung di sana sini, dan sempat beberapa kali masuk studio rekaman untuk membuat demo lagu sendiri. Bahkan Fajar yang berdomisili di Batuwarno, tak jauh dari Baturetno, ini pun pernah ikut festival band, terpilih jadi juara, dan lolos sebagai finalis event indiefest, untuk rekaman label band indie.
Talenta bermusik Fajar ternyata tersambung dengan rekan-rekan lain di Batuwarno, Imron alias Ipong, Fajar Way, Manggala, Desi, dan Lukas Sarjito yang memiliki background sebagai pelatih paduan suara di gereja. Bulan Desember 2022 lalu mereka pun sepakat mendirikan Genta Mahakarya Band. “Kami semua hanya mengikuti passion, bakat alami bermusik, secara autodidak saja tanpa mengikuti pendidikan akademis di bidang musik,” kata Fajar.
Genta Mahakarya Band pertama kali pentas dalam kegiatan Seminar Pertanian Nasional Pusaka Indonesia Gemahripah di Semarang, 8 Januari 2023, karena kebetulan sebagian besar anggota tim band ini adalah kader Pusaka Indonesia.
Meski jam terbang bermusik sudah cukup panjang, namun menurut Fajar tampil di acara Pusaka Indonesia merupakan pengalaman yang berbeda dan istimewa. ”Kami merasa mendapatkan apresiasi yang lebih besar di Pusaka Indonesia karena konsep band yang selaras dengan misi Pusaka Indonesia yang membangkitkan jiwa nasionalisme atau patriotik. Di Pusaka Indonesia kami juga dapat membawakan lagu ciptaan sendiri dan penonton dapat menerima dengan baik, berbeda dengan pentas di acara lain, kami akan diapresiasi bagus saat membawakan lagu orang lain yang populer. Nuansa kebersamaan juga sangat kami rasakan saat penonton bersedia kami ajak bernyanyi bareng lagu kami sendiri. Ini jelas sulit terjadi di tempat lain, karena kami belum memiliki lagu yang dikenal khalayak umum,” kata Fajar yang juga Ketua Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Tengah.
Sanggar Seni Genta Mahakarya
Genta Mahakarya Band bukan satu-satunya wahana berkesenian di Batuwarno, Wonogiri. Bernaung di bawah payung besar Sanggar Seni Genta Mahakarya yang dibentuk bulan Oktober 2022, berkembang juga seni tari yang dimotori oleh Rika Efian sebagai penari utama, dan Aisyah pembuat koreografi, seorang lulusan SMK jurusan seni tari. Di Sanggar Seni Genta Mahakarya, mereka juga melatih tari tradisional untuk remaja sekitar. Meski dimotori oleh para kader Pusaka Indonesia, Sanggar Seni Genta Mahakarya dan kegiatan-kegiatan seni di bawahnya ini terbuka untuk diikuti oleh siapa pun, kader maupun bukan.
Saat ini para penampil di Sanggar Seni Genta Mahakarya sedang sibuk berlatih, mempersiapkan untuk pementasan di Jakarta 29 Juli 2023 mendatang, dalam acara Pagelaran Kebangkitan Pancasila. Ini merupakan acara Pusaka Indonesia ketiga kalinya yang mereka ikuti. Seperti pentas bersama Pusaka Indonesia sebelumnya, kali ini Genta Mahakarya Band juga akan menampilkan lagu baru ciptaan Fajar Prihattanto. “Di Pagelaran Kebangkitan Pancasila kami akan membawakan lagu baru berjudul Api Pancasila, sebuah lagu bergenre punk rock bernuansa energik, fresh, patriotik, semangat, optimistik. Lagu ini merupakan ajakan untuk menyalakan Api Pancasila di sanubari melalui hening cipta untuk mewujudkan Indonesia Raya dan Bahagia,” ujar Fajar.
Secara keseluruhan Genta Mahakarya Band mempersiapkan tiga sampai empat lagu yang akan ditampilkan. Untuk penampilan tari dari Sanggar Seni Genta Mahakarya, Rika akan menarikan Tarian Ksatria Nusantara. Proses kolaborasi yang indah seperti yang sebelumnya dengan kejutan-kejutan unik di beberapa bagian, yang sebaiknya Anda saksikan sendiri pada saat mereka tampil. Apalagi lagu baru Api Pancasila ini juga diciptakan melalui proses yang cukup ajaib, hanya dalam waktu dua minggu.
Dengan masing-masing penampil yang juga bekerja dan memiliki kesibukan sehari-hari, merupakan tantangan tersendiri sehingga latihan hanya bisa dilakukan 1-3 kali seminggu dalam rentang waktu satu bulan. “Sulitnya manajemen waktu masing-masing personel yang memiliki kesibukan. Khusus band kesulitannya ditambah dengan upaya menyatukan konsep bermusik antarpersonel saat aransemen musik, karena masing-masing memiliki wawasan dan selera musik yang berbeda,” kata Fajar lagi. Namun tantangan tersebut tentu tidak menyurutkan semangat mereka yang terlatih bekerja dalam keheningan, mereka terus berproses dan berupaya memberikan yang terbaik.
Mari kita saksikan penampilan Sanggar Seni Genta Mahakarya di Pagelaran Kebangkitan Pancasila di Jakarta 29 Juli 2023 ini. Anda yang belum mendaftar, masih ada kesempatan silakan hubungi narahubung Putri di 0898 5081 939.