Skip to main content

Gerakan menyebarluaskan ekoenzim terus bergulir. Berawal dari kegiatan komunitas praktik membuat amunisi Sigma Farming bareng yang dilakukan Pusaka Indonesia Wilayah DKI-Banten, 2 Juni 2023 lalu di Dapur Warisan Otentik, Tangerang, didengar oleh tetangga, yang kemudian mengundang kader Pusaka Indonesia untuk berbagi di Kelompok Wanita Tani Tangerang. Kabar ini sampai juga ke mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Annisa Dewi.  Saat ini, ia bersama teman-temannya yang tergabung dalam kelompok Siwahan (Generasi Pembawa Perubahan) sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Wangun Jaya, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, mengundang Pusaka Indonesia untuk kembali berbagi edukasi manfaat dan cara pembuatan ekoenzim. 

Membuat ekoenzim bersama Pusaka Indonesia

Kader Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Barat dan Wilayah DKI – Banten dengan sigap menjawab panggilan ini. Bertempat di Rumah Baca, Kampung Wangun Jaya, Sabtu 19 Agustus 2023, kader Pusaka Indonesia memperkenalkan manfaat ekoenzim itu ke 39 warga, yang terdiri dari ibu rumah tangga, komunitas Family Strengthen (FS) Sentra Kemangi, dan Kelompok Tani Jaya desa setempat.  Tak ketinggalan, 23 mahasiswa kelompok Siwahan KKN 15 UIN Syarif Hidayatullah yang sedang tinggal di sana selama sebulan, turut menyimak. 

Dipandu oleh Mila Setiarini dan Agus Haryono, warga dibagi menjadi empat kelompok diajak untuk berpraktik langsung, mengumpulkan limbah buah, mengiris, menimbang, mencampurnya dengan gula merah, hingga proses mengaduk, dan ditutup rapat serta menandainya dengan label. Proses keterlibatan langsung ini diharapkan membuat warga lebih bisa memahami mudahnya pembuatan ekoenzim. Warga juga diajak untuk bisa memanfaatkan limbah organik menjadi bahan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, seperti menyiram tanaman, mencuci piring, mengusir tikus, dan membersihkan rumah, termasuk pembersihan selokan, saluran air, dan sungai sekitar. 

Pelatihan Pembuatan Ekoenzim oleh Kader Pusaka Indonesia

Beberapa orang dari Kelompok Tani Jaya juga sangat antusias menyimak materi. Mereka sedang belajar mengelola kebun sayuran seluas 7 hektar di wilayahnya dengan cara organik yang mereka ketahui. Di kesempatan ini, mereka manfaatkan dengan banyak bertanya solusi-solusi bertanam dari kendala yang mereka hadapi, seperti daun bayam yang keriting, cara membuat pestisida alami, dan pupuk organik lainnya. Acara yang berlangsung selama 2 jam ini ditutup dengan bagi-bagi ekoenzim hasil panen yang dibawa para kader Pusaka Indonesia, untuk dicoba aplikasikan sendiri di rumah manfaatnya yang multifungsi ini.

Dalam pertanian, ekoenzim berperan menyuburkan tanah, pupuk pemberi nutrisi tanaman sekaligus pestisida nabati. Dalam proses fermentasinya, gas O3 (ozon) yang dihasilkan sangat dibutuhkan atmosfer bumi. Ekoenzim juga bisa digunakan sebagai cairan pembersih, untuk peralatan dapur, lantai, toilet, maupun pakaian. Berguna juga untuk pencuci rambut dan sabun mandi, filter udara, menjernihkan air, dan banyak lagi manfaat lain yang bisa dieksplorasi dari ekoenzim

Dari aksi yang kecil di komunitas warga Kampung Wangun Jaya ini, biarlah gerakan ini terus bergulir lagi  agar semakin meluas gaung dan kemanfaatannya.  

Anda juga tertarik untuk belajar membuat ekoenzim bersama Pusaka Indonesia di lingkungan Anda? Silakan hubungi Admin Pusaka Indonesia di WA  0878-8740-9090.