Skip to main content

Marie Yosse Widi Hapsari atau yang akrab dipanggil Sari, adalah kader Pusaka Indonesia yang serba bisa. Selain menjabat sebagai Ketua Pusaka Indonesia Wilayah DKI-Banten, Sari aktif berkebun di Sigma Farming Academy bersama kader-kader lain, juga menyalurkan bakat seninya dengan menari beragam tarian tradisional Nusantara.

Perempuan berdarah Jawa namun tumbuh besar di Bandung ini mengaku suka menari sejak kecil. “Sejauh yang bisa kuingat Sari kecil membuat koreografi berdasarkan gerakan yang dilihat di TV. Lalu lagunya dari kaset love song punya bapak. Imajinasi mengalir setelah mendengar musiknya, yang liriknya tentu saja belum paham,” kenang Sari.

Sari paling suka menari tarian Bali, dan saat ini berlatih di Sanggar Tari online Citrakanahita, dan Sanggar Tari Ayodya Pala. Sari menularkan kesukaannya menari pada putrinya, Angela, karena menurutnya menari sangat bermanfaat untuk anak-anak seperti pengalaman otentiknya. “Menari bagus buat anak-anak, apalagi anak zaman now yang didominasi aktivitas berbasis gawai. Manfaat pertama adalah kebugaran fisik, kedua untuk membangun perasaan positif. Karena suatu tarian tidak akan jadi kalau yang menari tidak dalam keadaan bahagia. Ketiga, dengan menari juga anak-anak terlatih untuk ‘mendengarkan’ atau  menghubungkan rasa, raga, dan irama. Jadi, mengasah kemampuan untuk mengenali dan mengontrol raga sesuai rasa dan irama,” jelas Sari.

Meskipun mengaku menari hanya sebagai hobi, tapi Sari tidak pelit berbagi ilmu. Sejak mahasiswa Sari suka mengajar menari pada teman-temannya yang akan pentas pada malam pertukaran budaya dengan mahasiswa asing. Bersama Pusaka Indonesia DKI-Banten juga Sari pernah mengajar tari untuk untuk kader-kader Pusaka Indonesia yang juga terbuka diikuti oleh masyarakat umum, yang diadakan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. 

Bersama Pusaka Indonesia juga, Sari telah dua kali tampil mementaskan tarian Nusantara karya koreografinya, di Semarang bulan Januari 2023 dan di Yogyakarta pada Maret 2023 lalu. Menurutnya, pentas tari dalam acara Pusaka Indonesia itu berbeda dengan pengalaman Sari sebelumnya tampil di acara lain. Ada dinamika yang unik dan menjadi wahana latihan praktik hening dan pasrah total. Saat di Semarang, waktu latihan yang sangat singkat. “Saya menampilkan tarian baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Waktu di Jogja, waktu latihan lebih lama, namun tingkat kesulitan tarian lebih advance karena peserta tari yang berdomisili di beberapa kota dan provinsi yang berbeda, sehingga harus latihan jarak jauh, dan semua baru dijahit latihan bersama pada H-1 acara. Namun jika masing-masing individu bersedia memberikan upaya terbaik, tidak berkompetisi satu sama lain, semua patuh dalam satu komando, just do your best, pasrah sama Semesta, maka keajaiban itu akan terjadi. Dan demikianlah yang terjadi. Saya sangat bersyukur atas pengalaman otentik ini,” kata Sari.

Sari akan tampil ketiga kalinya di acara Pusaka Indonesia, dalam Pagelaran Kebangkitan Pancasila yang akan digelar 29 Juli 2023 mendatang di Jakarta. Pada pentas kali ini Sari akan menari bersama Mustika yang juga kader Pusaka Indonesia. Mereka akan menampilkan Tari Lenggang Nyai yang merupakan tarian khas Betawi. “Kali ini DKI sebagai tuan rumah, maka sudah selayaknya budaya asli setempat yang ditampilkan. Diiringi musik yang dinamis dan meriah sebagai penggugah semangat, maka Tarian Lenggang Nyai ini siap menyambut para hadirin di acara Pagelaran Kebangkitan Pancasila nanti,” kata Sari.

Tak hanya itu, Sari juga mengkoordinir persiapan koreografi tim DKI Banten dan Jawa Barat yang akan menampilkan tari bendera ala marching band, yang pasti seru dan mengobarkan semangat bakti pada Negeri. “Saya harap apa yang kami sajikan ini bisa menebarkan semangat patriotik pada semua yang hadir di acara nanti,” ujar Sari.

Sari dan Mustika akan tampil bersama kader-kader Pusaka Indonesia lainnya yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, pada acara Pagelaran Kebangkitan Pancasila 29 Juli 2023 di Jakarta. Anda yang tergerak untuk bergabung menyaksikan pentas karya talenta seni anak-anak bangsa yang berkarya dalam keheningan, bisa menghubungi Putri di 0898 5081 939.