Skip to main content

Jamu kini sudah semakin naik daun menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang dapat dinikmati siapa saja. Namun, edukasi tentang jamu masih perlu lebih banyak dan ditingkatkan lagi agar semakin banyak yang paham. Kabar gembiranya, jamu juga sudah mulai diakui dalam dunia medis. Hal ini terungkap dalam perbincangan live interaktif RRI Pro 4 Jakarta yang mengundang Pusaka Indonesia, dengan tema “Mengupas Seni Meracik Jamu Sesuai Kondisi Tubuh”. Acara yang dipandu oleh Nova Calysta, 19 Februari 2025 lalu ini menghadirkan dua narasumber, dr. Prapti Utami, M.Si, seorang dokter Herbal Medik & Pengobatan Herbal Tradisional Tersertifikasi, serta Ine Redjamat, Koordinator Akademi Herbal Nusantara, Pusaka Indonesia.

Jamu di Dunia Medis

Dokter Prapti Utami menjelaskan bahwa jamu sudah mulai diterapkan di berbagai layanan kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit. Di dunia kesehatan, jamu memiliki lima peran utama, antara lain: 

  1. Promotif
    Meningkatkan kesehatan bagi orang yang sudah sehat, misalnya dengan menjaga keseimbangan tubuh dan meningkatkan vitalitas.
  2. Preventif
    Mencegah penyakit sebelum terjadi, seperti meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
  3. Kuratif
    Mengobati penyakit tertentu atau membantu pemulihan setelah sakit.
  4. Paliatif
    Membantu meringankan gejala atau efek samping penyakit kronis, sehingga meningkatkan kualitas hidup.
  5. Rehabilitatif
    Mendukung pemulihan setelah sakit atau operasi, misalnya dengan mempercepat penyembuhan luka atau memulihkan energi tubuh.

Live interaktif Obrolan Komunitas bersama RRI Pro 4

Mengubah Stigma Jamu

Harus diakui, di kalangan masyarakat, masih ada stigma negatif tentang jamu seringkali mengaitkannya dengan rasa pahit. Banyak orang memiliki pengalaman awal yang kurang menyenangkan dengan jamu, seperti yang dialami oleh Ine Redjamat, Koordinator Akademi Herbal Nusantara. Dahulu, ia menganggap jamu sebagai minuman yang pahit dan tidak menarik. Namun, setelah mengikuti Kelas Dasar Meramu Herbal yang diadakan oleh Pusaka Indonesia, persepsinya berubah.

Saat mulai rutin mengonsumsi kunyit asam, ia merasakan perubahan positif pada sistem pencernaannya. Dari situ, ia semakin tertarik untuk mengeksplorasi berbagai resep jamu dan bahkan menemukan cara untuk membuat jamu terasa lebih enak, seperti mencampurkannya dengan susu atau menyajikannya dingin seperti sirup. 

Satu bukti bahwa edukasi yang tepat bisa menggeser stigma jamu. Ternyata, setelah berkenalan lebih jauh dengan jamu, bisa membuat sendiri jamu dalam berbagai sajian yang lebih menarik. Tentunya, cara ini menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan minuman dengan perisa sintetik. Jamu juga tidak hanya berfungsi sebagai obat atau fungsi kuratif, tetapi juga bisa dinikmati layaknya teh atau kopi dengan rasa yang lebih enak dan menyegarkan, untuk minuman sehari-hari.

Buku Jamu, Resep Kuna untuk Kesehatan Manusia Modern, Panduan Lengkap Meracik Jamu

Bagi mereka yang ingin mulai meracik jamu sendiri, Pusaka Indonesia telah menerbitkan buku Jamu, Resep Kuna untuk Kesehatan Manusia Modern. Buku ini sangat mudah dipahami oleh masyarakat awam yang ingin belajar meracik jamu dengan cara yang tepat. Dr. Prapti menjelaskan, dalam buku ini juga bisa dilihat penggunaan jamu, selain sebagai minuman, juga sebagai makanan, aromaterapi, kosmetik, dan pewarna. 

Menurut Ine, “Buku ini memiliki cakupan bahasan yang luas, mulai dari mengupas 50-an lebih tanaman herbal, resep-resep jamu, tip bagaimana mengonsumsi jamu. Ada panduan untuk mengenali kondisi tubuh kita masing-masing sehingga bisa  mendeteksi peradangan tersamar, lalu tahu minuman herbal apa yang dibutuhkan untuk menghindarkan diri dari penyakit.” 

Ine menambahkan, bagi yang tertarik berkebun, buku ini juga memberikan panduan untuk menanam dan memanen herbal, menjadikannya pilihan yang bermanfaat untuk kesehatan dan gaya hidup alami.

Jika ingin belajar lebih dalam, selain membaca bukunya, bisa juga mengikuti kelas-kelas meramu herbal yang diselenggarakan oleh Akademi Herbal Nusantara, yang diselenggarakan secara rutin di bawah bimbingan dr Prapti Utami. Tergerak untuk bergabung di Pusaka Indonesia? Hubungi admin Pusaka Indonesia di nomor whatsapp 0878-8740-9090

 

Wendy Barbara
Kader Pusaka Indonesia Wilayah DKI-Banten