Skip to main content

Mengubah pola makan menjadi fondasi yang baik untuk ketahanan tubuh kita dalam menghadapi berbagai resiko penyakit. Seiring berjalannya waktu, bukti dampak negatif bahan kimia dari pangan konvensional terhadap lingkungan dan kesehatan manusia terakumulasi, dan akhirnya menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan. Pangan organik merupakan solusi untuk menjaga asupan nutrisi yang masuk ke tubuh kita. Jika Anda masih ragu, kenapa perlu beralih ke bahan pangan organik, simak penjelasan ini:

 

Pangan organik bebas residu pestisida kimia

Pertanian konvensional yang menggunakan pestisida dari bahan kimia sintetis memang masih mendominasi pasokan industri pangan kita. Dari buah, sayur, sampai makanan pokok seperti beras. Dengan memilih pangan organik, kita dapat mengurangi masuknya residu pestisida kimia dalam tubuh. Hal ini akan menurunkan kemungkinan terkena penyakit yang diakibatkan oleh zat kimia dari pestisida seperti gangguan neurologi dan beberapa jenis kanker.

Kabar buruknya, pestisida tidak hanya meracuni tanaman, tapi juga tanah, air, rumput, dan vegetasi lainnya. Pestisida juga bisa menjadi racun bagi organisme lain, seperti burung, ikan, dan serangga, yang menyebabkan ekosistem terganggu. Dampak lingkungan yang ditimbulkan ini pada akhirnya akan kembali ke manusia, dan turut menjadi penyebab terganggunya kesehatan kita.

Terong Organik

Mengurangi paparan antibiotik

Selain tanaman, bahan kimia yang berbahaya untuk tubuh juga didapatkan dari pemberian antibiotik pada hewan, hal yang sangat umum ditemui di peternakan konvensional. Praktik ini digunakan untuk memicu pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas hewan ternak. Selain membuat hewan ternak menderita, cara ini memunculkan superbug berupa bakteri yang kebal terhadap antibiotik dan menimbulkan penyakit serius. Mengonsumsi pangan organik akan mengurangi masuknya antibiotik yang berlebihan dalam tubuh kita.

Peternakan

 

Menghindari bahaya pangan transgenik

Bahaya kesehatan lainnya yang bisa kita hindari dengan adalah masuknya bahan pangan yang berasal dari Genetically Modified Organism (GMO) atau yang dikenal sebagai pangan transgenik. GMO merupakan organisme yang gennya telah diubah dengan menggunakan teknik rekayasa genetika. Menghindari produk-produk yang berasal dari benih GMO akan menurunkan resiko penyakit pencernaan, penuaan dini, obesitas, dan peningkatan alergi makanan.

 

Preferensi gaya hidup lebih sehat  

Penelitian menyebutkan, pangan organik mengandung antioksidan tinggi, flavonoid, dan nutrisi-nutrisi penting yang ampuh melawan kanker. Mengonsumsi makanan organik akan membuat kita mencerna makanan yang lebih murni dan bersih dari zat kimia sintetis.

Dari sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Biomedcentral, mereka yang secara teratur mengkonsumsi makanan organik cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat secara keseluruhan. Karakteristik pola makan ini dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat atau kejadian penyakit kronis tertentu. Pada anak-anak, beberapa penelitian telah melaporkan prevalensi alergi dan penyakit atopik yang lebih rendah pada keluarga dengan gaya hidup yang lebih menyukai makanan organik.

 

Alam harmoni = tubuh yang lebih sehat

Tanah yang rusak karena zat kimia sintetis akan membuat bumi sulit memproses dan menyimpan karbon. Sementara tanaman pangan yang ditanam secara organik dapat memulihkan kemampuan bumi menahan karbon dalam tanah, sehingga memperbaiki kualitas udara yang kita hirup. Dari pangan organik kita bisa mendapat udara segar!

Ternyata banyak sekali manfaat pangan organik untuk kesehatan kita, bahkan untuk lingkungan. Makin yakin untuk beralih ke pangan organik kan? Atau tertarik mulai menanam sendiri pangan organik di rumah? Yuk lakukan aksi nyata untuk hidup yang lebih berkualitas dan bahagia mulai dari diri sendiri.

 

Foto-foto ilustrasi dari Kebun Surgawi Mengwi, Bali

Sumber:

Maria Rodale – Organic Manifesto – Is Organic Really Better?

Axel Mie, dkk – Human health implications of organic food and organic agriculture: a comprehensive review