Skip to main content

Pernah menghadapi masalah rayap di rumah? Hewan kecil yang dapat menggerogoti pakaian, buku, lemari, jendela, pintu, dan perabot rumah tangga lainnya. Rayap juga banyak ditemukan di kebun. Walaupun sebetulnya rayap yang bersarang di lahan merupakan pertanda baik, karena berarti lahan banyak mengandung fosfor, namun, jika dibiarkan, rayap-rayap ini memakan akar dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

Mengingat dampak kerusakan yang bisa ditimbulkan rayap, selama ini, kebanyakan orang mencari solusi membasmi rayap dengan bahan kimia. Cara ini memang ampuh, tetapi juga berisiko untuk kesehatan. Dan, apabila aplikasi di lahan, tentu dapat berpengaruh pada tanah, serta menganggu keseimbangan ekosistem tanah dan lahan.

Gunakan Bahan Alami

Kader Pusaka Indonesia di Bali telah mempraktikkan pembuatan antirayap alami dan mengaplikasikannya di Kebun Surgawi (KS) Mengwi. Ni Putu Eka Ernita, ketua Pusaka Indonesia wilayah Bali menceritakan pengalaman teman-teman yang telah mencoba larutan anti rayap yang dibuat secara alami sehingga tidak merusak ekosistem. Selain itu, bahan-bahannya juga mudah ditemukan di sekitar kita. Hasil aplikasi antirayap terbukti ampuh mengusir rayap-rayap di kebun.

Mencacah buah bintaro, bahan cairan anti rayap alami.

Dalam Workshop Sigma Farming Bali ,  Adolf Hutajulu, pakar Sigma Farming, mengajarkan cara membuat antirayap yang ampuh dan aman bagi tanaman.

Untuk membuat antirayap ini caranya mudah. Berikut adalah alat dan bahan yang Anda butuhkan:

  • Wadah bertutup rapat
  • 3 kg buah bintaro
  • 1 kg baking soda
  • 1,5 kg gula aren
  • Air

Langkah pertama yang dilakukan adalah mencacah 3 kilogram buah bintaro menjadi potongan-potongan berukuran sedang. Setelah itu, campurkan potongan Bintaro dengan baking soda dan gula aren dalam wadah yang telah disiapkan. Tuangkan air ke dalam wadah dan beri jarak satu jengkal (20-25 cm) antara permukaan larutan dengan tutup wadah. Selanjutnya tutup rapat wadah dan diamkan selama 1 bulan.

Cara Aplikasi Larutan Antirayap

Ramuan buah Bintaro yang sudah disimpan selama 1 bulan tersebut bisa langsung digunakan. Caranya, tuang atau percikkan cairan antirayap yang sudah dicampur air dengan perbandingan 1 bagian antirayap ditambah 20 bagian air ke jalur rayap yang ada di lahan atau furnitur kita. Baking soda yang ada dalam larutan akan melunakkan sarang rayap, dan saat terguyur hujan sarang tersebut akan mudah hancur. Sementara itu, rasa manis dari larutan fermentasi Bintaro ini akan menarik rayap untuk memakannya sehingga rayap tersebut mabuk dan mati saat terkena air.

Meski beracun bagi rayap, larutan yang kita buat tadi tidak merusak tanah dan tanaman. Burung-burung yang memakan rayap yang mati pun tidak akan teracuni. Selain membasmi rayap, larutan ini juga dapat membasmi semut di lahan kita. Larutan ini bisa disimpan hingga 3 tahun. Meski demikian, perlu diperhatikan, saat pengaplikasian antirayap, bau menyengatnya bisa membuat sebagian orang ‘mabuk’. Jika ini terjadi, bisa diatasi dengan minum secangkir teh manis.

Hentikan penggunaan antirayap jika tidak lagi ditemukan rayap di lahan atau rumah kita. Namun apabila rayap yang ada tidak berkurang, aplikasikan antirayap yang lebih pekat dengan perbandingan 1:10.

Selamat mencoba dan nantikan tip Sigma Farming lainnya.