Skip to main content

Di era globalisasi yang serba terhubung, pemahaman terhadap isu-isu global adalah sebuah keharusan, terutama bagi generasi muda. Namun, bagaimana cara memahaminya secara utuh tanpa kehilangan identitas kebangsaan? Pusaka Indonesia, sebuah perkumpulan pergerakan kebangsaan, hadir untuk menjawab tantangan ini dengan pendekatan unik: menghubungkan isu global dengan diplomasi warisan budaya dan jati diri bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Made Diangga, Wakil Ketua Bidang Riset dan Kajian Pusaka Indonesia, dalam wawancara di RRI Pro 1 Jakarta. Menurut Diangga, “Indonesia memiliki cara untuk menghubungkan isu global dengan diplomasi warisan budaya dan jati diri bangsa yang sudah dikemukakan oleh para founding father kita. Kita mengenalnya sebagai Trisakti Pancasila, yaitu berbudaya sesuai jati diri, berdikari secara ekonomi, dan berdaulat secara politik . Tiga aspek ini seharusnya menjadi pegangan dasar kita dalam melakukan hubungan luar negeri. Inilah yang menjadi ‘amunisi’ atau ‘kompas’ untuk bergerak di kancah global.”

Baca juga: Pusaka Indonesia dan Gerakan Membangun Karakter Pancasila

Pusaka Indonesia: Lebih dari Sekadar Melestarikan Budaya

Diangga menjelaskan bahwa Pusaka Indonesia tidak hanya berfokus pada pelestarian warisan budaya, tetapi juga memiliki program yang beragam, mulai dari pengembangan kewirausahaan, pertanian yang selaras dengan alam, pengembangan tradisi jamu/herbal, hingga yang paling relevan saat ini, yaitu riset dan kajian mengenai isu nasional serta geopolitik.

“Di bidang riset dan kajian, Pusaka Indonesia berperan sebagai aktor non-pemerintah yang berkontribusi mengkaji isu global. Kami aktif mengadakan sarasehan, mengkaji Pancasila dan tema-tema kebangsaan, menerbitkan artikel bereputasi, serta berkolaborasi dengan media massa seperti RRI untuk berdiskusi tentang isu-isu nasional maupun global. Selain itu, Pusaka Indonesia juga memiliki kanal YouTube khusus bernama ‘Dunia Baru’ yang membahas isu-isu nasional dan global. Ini berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, mengawal perkembangan isu terkini, serta menemukan solusi terhadap tantangan global,” ungkap Bli Diangga.

Baca juga: Menyebarkan Semangat Kebangsaan dan Optimisme, Melalui Riset dan Kajian

Pentingnya Pemahaman Isu Global bagi Generasi Muda

Diangga menegaskan pentingnya generasi muda memahami isu global karena merekalah masa depan bangsa. Di era tanpa batas ini, sebuah peristiwa yang terjadi ribuan kilometer dari Indonesia dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung pada kehidupan kita.

Ia memberi contoh nyata perang di Ukraina pada tahun 2022. Meskipun terjadi di Eropa Timur, konflik tersebut berdampak tidak langsung dengan mengganggu rantai pasok gandum, yang mengakibatkan kenaikan harga mi instan di Indonesia. Contoh lain adalah ketidakstabilan akibat peperangan di negara-negara Timur Tengah yang dapat menyebabkan gelombang imigran, di mana Indonesia juga terkena imbasnya dengan menjadi salah satu negara tujuan para imigran.

Lebih lanjut, Diangga mengutarakan bahwa pemahaman terkait isu-isu global juga berkaitan dengan kemampuan memilah dan memilih informasi, apalagi jika didapatkan secara tidak utuh. Ia mencontohkan kekhawatiran masyarakat saat dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015, yang dikhawatirkan akan membanjiri Indonesia dengan tenaga kerja asing. Namun, seiring berjalannya waktu, yang terjadi justru sebaliknya: tenaga kerja Indonesia menjadi lebih kompetitif. Hal ini membuktikan bahwa pemahaman yang utuh dan kritis terhadap informasi sangat diperlukan.

Baca juga: Pentingnya Menumbuhkan Jiwa Patriotisme pada Anak Bangsa

Dalam sesi penutup wawancara di RRI Pro 1 Jakarta, Diangga menggarisbawahi dua hal penting:

  1. Isu global memengaruhi kita, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka, penting bagi kita untuk sadar dan peduli.
  2. Setelah mendapatkan informasi, gunakan akal sehat dan logika untuk menganalisisnya. Jangan mudah reaktif dan percaya pada informasi yang belum tentu valid.

“Pusaka Indonesia sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Informasi lebih lanjut bisa ditemukan di situs web atau media sosial Pusaka Indonesia. Dengan bersama-sama, kita bisa membangun pemahaman yang lebih utuh dan holistik, sehingga semangat berbudaya dan berdikari terus relevan di tengah dinamika global,” pungkasnya.

 

Leo Kusuma
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Sumatera-Batam