Skip to main content

Akademi Herbal Nusantara (AHN) bekerja sama dengan Pusaka Indonesia Wilayah Jawa Timur mengadakan Workshop Meramu Jamu yang dilaksanakan di Komplek Delta Sari, Waru, Sidoarjo pada 14 September 2025 lalu. Kegiatan yang dihadiri 33 peserta ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali kekayaan herbal Nusantara, sekaligus mengajak masyarakat menjaga kesehatan secara alami.

Niniek Febriany, Ketua Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Pusaka Indonesia menyampaikan dalam sesi pembukaan acara, “Kami berharap dengan adanya  kegiatan ini, kesadaran para kader dan masyarakat setempat dalam menjaga kesehatan secara alami melalui herbal dapat semakin tumbuh. Dengan itu, kita bisa sehat secara mandiri tanpa ketergantungan pada obat kimia sintetik,” kata Niniek.

Narasumber Lya Arfianti dan Retno Sulistyowati dari Tim AHN membawakan materi mengenai self-awareness mulai dari mengenal kondisi tubuh kita, upaya menjaga kesehatan, hingga pemanfaatan berbagai herbal dari dapur dan rumput liar untuk mendukung kesehatan.

Peserta juga diajak melihat pameran herbal yang menyajikan berbagai tanaman herbal, herbal dalam bentuk segar, herbal bentuk kering, dan juga jamu siap minum.  Selain itu, disajikan pula ragam tanaman rumput liar yang bermanfaat sebagai obat. Contohnya anting-anting, pegagan, patikan kebo, dan meniran. 

Baca juga: Belajar Meracik Jamu, Mengembalikan Tradisi Herbal Leluhur Nusantara 

Praktik Meramu Jamu

Sesi paling seru adalah praktik langsung membuat jamu. Peserta bersama-sama menyiapkan bahan, memotong, dan memasak hingga menghasilkan empat resep jamu:

  1. Jamu flu batuk demam
  2. Jamu meningkatkan kebugaran
  3. Jamu daya tahan tubuh 
  4. Jamu mengatasi nyeri sendi

Setelah jadi, jamu dicicipi bersama. Respons peserta antusias, karena rasa jamu ternyata enak dan segar. 

Menariknya, 90% bahan herbal yang dipakai berasal dari Kebun Surgawi, kebun organik kader Pusaka Indonesia yang dikelola dengan metode Sigma Farming. Tanaman seperti kunyit, jahe, temulawak, kencur, sambiloto, brotowali, lidah buaya, sereh, anting-anting, meniran, pegagan, hingga  kemangi tumbuh subur disana.

Peserta Workshop Meramu Jamu Akademi Herbal Nusantara di Sidoarjo

Amankah Minum Jamu?

Dalam sesi tanya jawab yang berlangsung, sempat muncul anggapan keliru bahwa jamu bisa menyebabkan sakit ginjal. Menanggapi hal ini, Retno Sulistyowati menegaskan bahwa tidak perlu khawatir selama jamu dikonsumsi dengan cara yang tepat. Ia menyarankan untuk mulai dari bahan yang sudah akrab, misalnya jahe atau kunyit, dengan dosis kecil menggunakan pendekatan antropometri (disesuaikan dengan ukuran tangan kita), seperti jahe satu jempol atau kunyit satu jempol. Jamu kemudian diminum secara konsisten, misalnya sekali setiap pagi selama satu minggu. Setelah itu penting melakukan evaluasi terhadap respons dan kondisi tubuh, agar kita bisa mengenali kecocokan serta manfaat yang dirasakan.

Baca juga: Mengurai Manfaat Holistik Tanaman Herbal 

Manfaat yang dirasakan Peserta

Ada banyak pengalaman menarik yang dibagikan oleh peserta workshop, salah satunya adalah pengalaman Kiswati. Ia menekankan pentingnya hening dan berkesadaran  (mindfulness) saat mengkonsumsi jamu. 

“Hayati, nikmati dan syukuri proses ketika bibir menyeruput secangkir jamu yang kita buat. Mulai dari resep sederhana, mungkin akan lebih bermakna dan terasa manfaatnya jika kita bisa menikmatinya dengan kesadaran dan rasa bersyukur yang tulus,” ujar Kiswati.

Beberapa peserta yang diwawancara mengaku bahwa workshop ini sangat bermanfaat dan memotivasi mereka untuk dapat meramu jamu di keseharian. Bahkan, ada yang menyadari bahwa rumput liar di sekitar rumah dapat bermanfaat untuk memelihara kesehatan tubuh.

Iswicahyo dari Malang Selatan mengatakan bahwa setelah mengikuti workshop ia semakin bersemangat mengonsumsi jamu untuk menjaga kesehatan tubuh, sekaligus meredakan gejala sakitnya, seperti pegal, flu, batuk, ataupun demam.

Sebagai penutup, pengalaman Nana Khoirul, sebagai ibu rumah tangga yang sudah terbiasa membuat jamu di kesehariannya, menjadi cerminan semangat para peserta setelah mengikuti workshop: 

“Saya yang baru pertama kali ikut acara Workshop Meramu Jamu, senang sekali karena pengalaman dan pengetahuan saya jadi bertambah dalam hal ragam herbal dan manfaatnya serta tata cara meramu jamu. Ada banyak ragam herbal yang baru saya kenali, contohnya tanaman anting-anting. Mari kita praktikkan bikin jamu untuk keluarga agar kita bisa sehat secara mandiri, dimulai dari rumah kita sendiri,“ kata Nana.

 

Listiana Ulya Maulida
Wakil Koordinator Bidang Akademi Herbal Nusantara