Kegiatan belajar di Sancaya Indonesia dikombinasikan dengan kegiatan berkebun yang rutin dilakukan setiap hari Kamis dan Minggu. Hari Minggu, 26 Januari 2025, kelas kebun tidak bisa dilakukan karena hujan sehingga kegiatan beralih di kantin sekolah untuk membuat jamu. Pertama, anak-anak diajak panen herbal di Kebun Surgawi 78 yang ada di halaman sekolah, untuk memastikan tanaman herbal apa saja yang bisa dipanen sambil memperkenalkan tanaman herbal yang telah ditanam oleh anak-anak sebelumnya. Setelah diperhatikan di kebun, ternyata ada jahe merah dan sereh yang sudah bisa dipanen.
Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak mengenal minuman yang menyehatkan, dan tahu bahan apa yang dibutuhkan serta bagaimana caranya membuat minuman herbal seperti jamu. Anak-anak diajak berdiskusi tentang apa yang mereka ketahui tentang jamu, tanaman rempah Nusantara apa yang bisa dibuat menjadi jamu, manfaat jamu menurut mereka, dan diskusi hal-hal seputar jamu. Anak-anak juga menyampaikan jamu dikenal dengan rasanya yang pahit sehingga ada keengganan untuk mencobanya. Namun kami, saya (red: Novi), Cahya, dan Nabila mengajak mereka untuk mencobanya terlebih dahulu agar memiliki pengalaman tentang rasa jamu, selain mendapat manfaat dari mengkonsumsi jamu untuk tubuh.

Panen hasil kebun KS 78 Sancaya Indonesia
Baca juga: Memanfaatkan Herbal sebagai First Aid untuk Membangun Kesehatan Keluarga
Selanjutnya, anak-anak diberikan penjelasan tentang ukuran bahan rempah yang akan digunakan sehingga anak-anak belajar tentang ukuran ruas, rimpang, dan sendok. Kemudian mereka diajarkan cara membersihkan bahan-bahan jamu, seperti cara membersihkan rimpang dengan cara dibersihkan dengan air yang mengalir sambil disikat dari tanah yang menempel. Setelah semua bersih, anak-anak diajak mengolahnya sambil diberi penjelasan tentang bagaimana caranya. Anak-anak diajak untuk mengiris tipis-tipis kunyit, temulawak, dan gula merah. Sementara jahe dan sereh cukup digeprek. Anak-anak diberi tugas untuk mendidihkan air dengan kuali tanah liat. Mereka terlihat sangat antusias untuk ikut terlibat membersihkan, mengiris rempah-rempah dan memasukkan setiap rempah jamu pada kuali dan bersabar menunggu jamu siap disaring.
Kebetulan cuaca sedang hujan, jadi jamu ini sangat cocok untuk menghangatkan tubuh. Anak-anak sangat senang, mereka akhirnya mengerti ternyata jamu yang mereka coba tidak terasa pahit, namun seperti minuman jeruk hangat karena ada rasa asamnya. Awalnya mereka khawatir dengan rasanya, tapi setelah dicoba semuanya suka dan bahkan ada minta tambah. Kegiatan membuat jamu ini akan dilakukan berkelanjutan sehingga anak-anak terbiasa untuk mencoba rasa jamu lainnya dengan mengkombinasikan tanaman rempah dan daun herbal yang bisa digunakan. Selain itu agar mereka memiliki pengalaman tentang mengolah jamu yang bisa disesuaikan dengan selera rasa yang mereka inginkan namun dengan bahan-bahan alami.

Produk Jamu dari Siswa Sancaya Indonesia
Baca juga: Cara Mengolah Herbal untuk Manfaat Optimal
Berikut resep dan cara membuat jamu penghangat tubuh yang enak.
Bahan:
- Sereh panen di kebun
- Jahe merah panen di kebun
- Kunyit
- Asam jawa
- Temulawak
- Gula merah
- Air
Cara membuat:
- Cuci bersih sereh, jahe merah, kunyit dan temulawak
- Iris tipis kunyit, temulawak, dan gula merah
- Geprek jahe dan sereh
- Masak air hingga mendidih
- Masukkan jahe merah, kunyit dan temulawak
- Kecilkan api dan masak hingga 15 menit
- Pada 5 menit terakhir, masukkan gula merah, dan serai, lalu aduk
- Setelah 15 menit, matikan api dan diamkan sebentar
- Kemudian angkat dan saring
- Jamu siap diminum
Ni Kadek Dwi Noviyani
Kader Pusaka Indonesia Wilayah Bali