Asam Lambung: Berkah atau Musibah?

Asam lambung adalah cairan yang dihasilkan oleh lambung, salah satu organ dalam tubuh manusia. Asam lambung memiliki tingkat keasaman antara 1,5 hingga 3,5 di dalam lambung, lebih asam daripada buah jeruk. Banyak mitos yang menjadikan jeruk sebagai penyebab asam lambung karena rasanya yang asam di lidah, yang sejatinya sangat bermanfaat bagi kesehatan lambung.

Asam lambung hadir sebagai anugerah bagi tubuh karena manfaatnya membantu dalam proses pencernaan, membantu melawan bakteri dan mikroorganisme tidak selaras yang masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan dan minuman. Asam lambung juga membantu penyerapan nutrisi makanan, maka tidak aneh jika orang-orang yang produksi asam lambungnya tidak normal, akan mengalami berbagai keluhan karena kekurangan asupan nutrisi dari yang ringan hingga berat seperti sembelit, migren, sariawan, masalah kulit dan mulut, yang jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan penyakit komplikasi.

Sebaliknya, kelebihan asam lambung memunculkan gejala nyeri di ulu hati atau perut bagian atas, serta peradangan pada dinding lambung yang diiringi dengan nyeri perut, mual, muntah, dan perut terasa kembung. Asam lambung yang berlebih bisa naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada, sulit menelan, cairan asam ke mulut berefek nafas tidak sedap.

Bagi penderita asam lambung yang rutin mengkonsumsi obat-obatan sintetis berupa antasida, dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan terjadinya gerd hipoklorhidria atau kekurangan asam lambung. Hal ini bisa terjadi karena antasida memberikan “instruksi” kepada tubuh agar mengurangi produksi asam lambung, dan jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu panjang berakibat mengurangi sensitivitas tubuh untuk memproduksi asam lambung secara alami, berujung sakit kekurangan asam lambung.

Lalu, adakah solusi bagi penderita asam lambung agar bisa hidup selaras dengan lambung yang sehat? Tentu saja ada dan bisa. Berikut hal-hal yang bisa Anda coba lakukan :

Kenali kondisi tubuh Anda, apakah kelebihan asam lambung atau kekurangan asam lambung.
Jika kelebihan asam lambung, bisa diredakan dengan minum 1 sendok makan cuka apel dicampur dengan air minum 200 ml atau secukupnya.
Pagi hari saat perut kosong, terapi kelebihan asam lambung dengan minum cuka apel atau ramuan baking soda madu lemon, beri jeda 1-2 jam sebelum sarapan pagi. Terapi ini bertujuan menurunkan intensitas asam dalam lambung yang diproduksi saat tidur, sehingga kadarnya mendekati ambang normal untuk mencerna makanan sehingga meminimalisir terjadinya mual/enek setelah makan.
Jaga kesehatan lambung dengan minum rebusan kunyit dan VCO.
Saat makan konsumsi sayur/serat terlebih dahulu, dilanjutkan dengan protein, lemak terakhir karbohidrat.
Mengunyah semua makanan yang masuk ke mulut sampai lembut, baru kemudian ditelan. Saat makan, tubuh rileks, enzim bekerja optimal karena fungsi otak fokus digunakan untuk menikmati momen makan. Nikmati momen saat makan dengan duduk tenang, tidak multitasking atau terganggu dengan aktivitas lain yang pasti akan mengaktifkan fungsi otak lainnya.
Berlatih meditasi merasakan napas natural secara rutin, perbanyak bersyukur, kurangi pikiran berlebihan yang memicu stres dan produksi asam lambung berlebih.
Konsumsi makan segar dengan nutrisi yang terjaga.
Jika sudah terlanjur mengalami asam lambung berlebih, bisa mengkonsumsi herbal seperti jamu, rebusan jahe, kunyit, atau sereh. Untuk mendapatkan jamu yang praktis dan berkualitas, Anda juga bisa mendapatkannya di Pasar Gemahripah dengan link sebagai berikut : Temukan Jamu Warisan – Jamu Mengatasi Asam Lambung Berlebih (Kering). Bisa Anda dapatkan sekarang juga di Pasar Gemahripah

Tips di atas sudah pernah penulis uji coba dengan diri sendiri, anak, dan mertua. Penulis dan anak perempuannya pernah 1x didiagnosa sakit maag oleh dokter, dengan menggunakan resep tersebut di atas dan syukurnya bisa sembuh hingga saat ini tidak pernah lagi ke dokter dengan keluhan yang serupa. Sedangkan mertua langganan sakit maag, pernah kambuh pada malam hari yang menyebabkan tidak bisa tidur, kemudian penulis berikan larutan cuka apel, rasa pedih pada perut mertua menjadi lebih ringan, bisa tidur, dan keesokan harinya sudah pulih seperti biasa

Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa tidak ada yang sia-sia, hanya saja kita yang belum mengenali manfaatnya atau sudah tahu tapi dengan sengaja membangun pola hidup yang mengganggu keseimbangan metabolisme tubuh. Kenali tubuhmu, sayangi tubuhmu. Sehat jiwamu, sehat tubuhmu.

Dayu Prima Anafhirayani

Kader Pusaka Indonesia Wilayah Bali

Sumber Referensi: