Skip to main content
  • Judul buku : Arus Baru Pancasilaisme
  • Penulis : Peserta Kelas Karakter Konstitusi
  • Editor : Yudhie Haryono
  • Penerbit : Perkumpulan Pusaka Indonesia Gemahripah
  • Jumlah halaman : xxxiii + 320 halaman
  • Terbit : Oktober 2023
  • Ukuran buku: 14.8cm x 31cm
  • ISBN : 978-623-09-6300-1
  • Resensor : Ahmad Muzakki

Setelah membaca buku Arus Baru Pancasilaisme ternyata buku ini mengajak kita untuk terus merawat dan menjaga Pancasila dengan menjadikannya sebagai jalan hidup (the way of life). Buku ini menjelaskan dengan gamblang bagaimana pokok-pokok persoalan bangsa Indonesia ini, sekaligus memberikan solusinya.

Mungkin karena hal itulah, maka buku ini hadir di tengah-tengah ketidakjelasan negara ini, dimana bangsa ini berjalan tanpa ada sedikit pun marwah Pancasila. Buku ini juga mengajak kita untuk merenung, “Benarkah Pancasila hadir dengan selaras? Atau malah sebaliknya?”

Jangan-jangan Pancasila hadir hanya sebagai hiasan verbal dan dokumen-dokumen penting negara, serta sebagai hiasan di dinding bangunan milik negara saja. Di setiap babnya, buku ini mengajak kita untuk mengerti betapa pentingnya menyalakan kembali api Pancasila di dalam sanubari kita, seperti yang ditulis oleh Ketua Pusaka Indonesia, Setyo Hajar Dewantoro. Pancasila redup dan hampir padam karena banyak yang tak peduli lagi dengan Pancasila, banyak pihak yang mestinya merawat Pancasila ternyata malah mengkhianatinya.

Hal tersebut dibuktikan dengan diubahnya UUD 1945 yang asli dengan UUD 2002. Solusi yang ditawarkan dalam buku ini adalah agar pemangku jabatan segera mengeluarkan dekrit supaya kita bisa kembali ke UUD 1945 yang asli. Ini salah satu jalan agar bangsa kita bisa berada di jalur yang benar dan menjadi negara yang berdaulat secara ekonomi, politik, dan budaya.

Buku ini sangat cocok untuk siapa pun yang merindukan Indonesia menjadi mercusuar dunia, Indonesia emas, Indonesia yang berdaulat sesuai jati diri bangsa. Buku ini menggabungkan tiga perspektif berbeda, yakni nasionalis, spiritualis, dan kimia kuantum. Buku ini mengajak kita untuk terus menjadi manusia yang berjiwa Pancasilais. Tentu saja poros utamanya adalah hening atau meditasi.

Pesan yang disampaikan dalam buku ini juga sangat gamblang karena banyak menggunakan bahasa  yang mudah dipahami. Jadi, bisa dibaca siapa saja, baik pejabat, mahasiswa, orang kota maupun orang desa. Selain itu, buku ini juga bisa membakar semangat patriot bagi pembacanya.